Sejarah Hari Koperasi Nasional dan Tema Peringatan ke-74 Senin 12 Juli 2021

11 Juli 2021, 11:28 WIB
Sejarah Hari Koperasi Nasional dan Tema Peringatan ke-74 Senin 12 Juli 2021 /wikimedia.org

JURNAL MEDAN - Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Sejarah Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) dan tema peringatan ke-74 yang akan dirayakan pada, Senin 12 Juli 2021.

Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-74 Tahun 2021 ini mengangkat tema 'Transformasi Digital Koperasi Menuju Bisnis Modern yang Kuat dan Bermartabat dengan tagline Digitalisasi Menuju Koperasi Modern'.

Sejarah Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) dari Masa ke Masa.

Dilansir dari situs resmi PPKL Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki Sejarah Koperasi yang sangat panjang.

Pada abad ke-20 Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ekonomi dan sosial mengalami penderitaan akibat timbulnya sistem kapitalisme yang semakin memuncak.

Hal ini mendorong beberapa orang bersatu untuk menolong dirinya sendiri dan sesama manusia yang hidup sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas.

Baca Juga: 15 Ucapan Hari Koperasi Nasional ke-74: Cocok Dijadikan Status Facebook, WhatsApp dan Instagram

Pada tahun 1896, Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi) di Purwokerto.

Pendirian Bank tersebut dibuat untuk menolong para pegawai yang semakin menderita karena terjerat pinjaman dengan bunga tinggi.

Cita-cita Patih akhirnya dikembangkan oleh asisten residen Belanda De Wolffvan Westerrode.

Ia menganjurkan untuk mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.

Di samping itu ia juga mendirikan lumbung-lumbung desa dan menganjurkan para petani menyimpan padi pada musim panen.

Petani juga dianjurkan untuk memberikan pertolongan pinjaman padi pada saat musim paceklik.

Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi.

Pada saat itu, pemerintah Belanda tidak menjadikan Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa menjadi Koperasi.

Pemerintah Belanda memutuskan untuk membentuk lumbung-lumbung desa baru, rumah gadai, bank–bank desa ,dan Centrale Kas yang kemudian dinamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Baca Juga: HOAKS! Beredar Link Bansos PPKM Rp300 Ribu di bantuanppkm.online , Yang Benar di cekbansos.kemensos.go.id

Kemudian Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo yang berperanan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat pada 1908.

Setelah itu, pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha asal pribumi.

Kemudian pada tahun 1929, Partai Nasional Indonesia didirikan dan memperjuangkan penyebarluasan koperasi

Hingga akhirnya Pergerakan Koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya pada 12 Juli 1947 dan ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler