Fadli Zon Sentil Intelijen Soal Aksi 'Jokowi And Game' yang Nihil: Ini Gladi Resik?

25 Juli 2021, 13:53 WIB
Fadlizon Sentil Intelijen soal aksi Jokowi And Game /Ninding Permana/ragamindonesia.com

JURNAL MEDAN - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon buka suara terkait ramainya pembahasan aksi 'Jokowi End Game' yang tersebar di media sosial (medsos).

Aksi 'Jokowi End Game' yang batal atau gagal itu, disebut Fadli Zon telah membuat dunia intelijen malu.

Sebelumnya, seruan aksi 'Jokowi End Game' itu rencananya pada hari Sabtu, 24 Juli 2021 kemarin.

Baca Juga: Link Live Streaming Cabor Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020: Eko Yuli Irawan dan Deni Siap Rebut Medali Emas

Namun pada kenyataanya, hingga sore hari, tak terlihat adanya kerumunan pendemo dalam aksi 'Jokowi End Game'.

"Ini bikin malu dunia intelijen," kata cuitan Fadli Zon dari akun Twitter @fadlizon dikutip Jurnal Medan, Minggu, 25 Juli 2021.

Saking merasa aneh dan bingung, Fadli Zon pun mengatakan, peristiwa tersebut seperti gladi resik.

"Memangnya tak ada intel lagi, kok bisa heboh Demo 'Jokowi End Game' tapi tak ada demonya. Apakah ini gladi resik?," sindir Fadli Zon.

Baca Juga: Mau Punya Wajah Glowing dalam Satu Bulan? Ini Resep dari Dokter Zaidul Akbar

Sontak, cuitan Fadli Zon langsung dihujani komentar netizen di platform Twitter.

"Kenapa bikin malu. Ini kan hanya untuk berjaga jaga agar demonya bisa teratur.
Kalau ada yang rusuh tinggal di DOR ajha," sahut akun @syaikhulazis kepada Fadli Zon.

"Pengalian isu," timpal @yoenee283.

"Pak @fadlizon lupa ya? Kan intelnya lagi sibuk ketok pintu warga untuk membujuk supaya mau vaksin,atas perintah Presiden," tanya @dwi_maulana28.

"Tugas intelejen zaman now berat ya. Bukan bekerja dalam senyap, tapi mereka menampakkan diri ke masyarakat," sambungnya.

Baca Juga: Nilai Jokowi Takuti Rakyat Karena Pamerkan Ketidaktersediaan Obat Covid, Rachland Nashidik: Pemerintah Gagal

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, hingga petang hari, aksi yang targetnya Istana Negara, Jakarta itu tak terjadi.

Yusri menegaskan, pihaknya telah mengerahkan 3.385 personel untuk mengamankan aksi tersebut.

"Nanti kita cari (penyebar). Sampai saat ini belum ada aksi sama sekali. Jadi banyak berikan hoax yang beredar tapi kami tetap antisipasi," kata Yusri Yunus kepada wartawan, Sabtu 24 Juli 2021.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler