Saatnya Jokowi Mengambil Komando Penanganan Covid, Pengamat: Luhut Sebaiknya Ditepikan Dulu

26 Juli 2021, 16:53 WIB
Saatnya Jokowi Mengambil Komando Penanganan Covid, Pengamat: Luhut Sebaiknya Ditepikan Dulu /YouTube/saeful zaman

JURNAL MEDAN - Pakar komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai sudah saatnya Presiden Jokowi mengambil alih komando penanganan Covid-19.

Menurut dia, banyak masyarakat tidak percaya penanganan Covid karena masalah komunikasi.

Salah satunya karena faktor kesalahan Luhut Binsar Pandjaitan yang telah ditunjuk Presiden Jokowi jadi komandan penanganan Covid.

Baca Juga: Selama PPKM Level 4 Diizinkan Makan di Warteg 20 Menit, Susi : Jangan Lupa Bawa Stop Watch Agar Tidak Ribut

"Mana tahu, kepercayaan (trust) masyarakat kembali pulih bila Presiden Jokowi yang jadi komando PPKM," kata Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Senin 26 Juli 2021.

Pada Minggu malam 25 Juli 2021, Presiden Jokowi mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 atau Darurat hingga 2 Agustus 2021.

Dalam kebijakan tersebut Presiden Jokowi menyebutkan langsung apa-apa yang boleh dilakukan masyarakat dengan syarat protokol ketat.

Presiden juga menjamin penyaluran sejumlah bantuan untuk masyarakat. Selain itu, presiden juga mengingatkan tentang potensi varian baru. Itu artinya penanganan bakal lebih lama.

"Evaluasi juga perlu difokuskan pada koordintor PPKM. Sebab, sebagus apa pun kebijakan yang diambil namun bila koordinatornya tidak dipercaya, maka sebagian masyarakat akan sulit mengikuti kebijakan yang diambil pemerintah," jelasnya.

Baca Juga: Hari Terakhir Pendaftaran, Ada Satu Instansi yang Tidak Ada Sama Sekali Pelamar CPNS dan PPPK 2021

Selain itu, Jamiluddin Ritonga menilai kebijakan PPKM tidak efektif melawan penyebaran virus sementara target herd immunity juga sulit karena program vaksinasi lamban.

"Sebagian masyarakat tidak mengikuti kebijakan PPKM karena masalah trust. Hal ini sudah berulang diungkap namun Presiden Jokowi tetap saja mempercayakan koordinator PPKM kepada Luhut Binsar Panjaitan," pungkasnya. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler