Alasan Lain yang Membuat Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya Kace, Dirtipidum: Kace Tak Tahu Dia Jenderal Polisi

20 September 2021, 22:56 WIB
Alasan Lain yang Membuat Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya Kace, Dirtipidum: Kace Tak Tahu Dia Jenderal Polisi /

JURNAL MEDAN - Alasan lain penyerangan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kace terlihat dari surat terbuka melalui kuasa hukumnya, Haposan Batubara, Minggu, 19 September 2021.

Sebelumnya, bersama tahanan lainnya, Irjen Napoleon disebut menganiaya Kace yang melakukan penistaan agama.

Irjen Napoleon disebut melumuri wajah dan tubuh Kace menggunakan kotoran manusia.

Baca Juga: Polisi Sebut Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kace Kurang Lebih Satu Jam, Berikut Kronologis Lengkapnya

"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Minggu 19 September 2021.

Brigjen Andi belum bicara banyak mengenai penganiayaan tersebut. Kace langsung dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Terkait penganiayaan itu, Kace sudah membuat laporan kepada Bareskrim Polri.

Bareskrim Polri pun mengaku akan segera memeriksa Irjen Napoleon Bonaparte.

Pemeriksaan terhadap Irjen Napoleon dilakukan untuk mengetahui motif dari penganiayaan.

Baca Juga: Roy Suryo ke Ferdinand Hutahaean: Jangan Playing Victim, Hadapi Saja Penyidik di Polda Metro Jaya

Menanggapi hal tersebut, Irjen Napoleon Bonaparte akhirnya angkat suara perihal dugaan penganiayaan ini.

Irjen Napoleon Bonaparte pun menulis surat terbuka yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara.

"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon dalam surat terbukanya, Minggu 19 September 2021.

Dalam surat terbuka itu, Napoleon menyatakan bahwa dirinya lahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim. Dia menyebut Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.

Baca Juga: Fakta Terbaru! Muhammad Kace Disebut Bikin Tahanan Mabes Polri Marah

Napoleon menyatakan siapa pun berhak menghina dirinya namun tidak dengan Allah, Rasulullah dan Al-Quran.

Kata Napoleon, siapapun yang menghina Allah, dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur untuk si pelaku.

"Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu," imbuhnya.

Dari surat terbuka tersebut, jelas tertulis bahwa Napoleon juga menyayangkan cara kerja pemerintah yang belum juga menghapus semua konten di media terkait penistaan agama.

Baca Juga: UPDATE Pelaku Penyerangan Ustaz Abu Syahid Chaniago di Batam, Polisi: Pelaku Masih Melantur, Gila?

Surat Napoleon Bonaparte kemudian ditanggapi Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi esok harinya pada Senin 20 September 2021.

"Itukan maksudnya untuk mencari simpati dari kelompok tertentu," ujar Brigjen Andi Rian Djajadi.

Sementara itu, fakta terbaru menyatakan Kace tidak mengetahui bahwa Napoleon Bonaparte yang menghajarnya merupakan seorang jenderal polisi.

"Ya, dia kan tidak tahu kalau bapak itu (Napoleon) berpangkat (Irjen) karena tidak kenal," ujar Brigjen Andi. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler