Vaksinasi Covid-19 Untuk Ibu Hamil dan Menyusui: Aman dan Dibutuhkan

24 September 2021, 21:32 WIB
Vaksinasi Covid-19 Untuk Ibu Hamil dan Menyusui: Aman dan Dibutuhkan /Pixabay.com/geralt

JURNAL MEDAN - Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menyatakan beberapa jenis vaksin Covid-19 aman dan dibutuhkan untuk ibu hamil dan menyusui.

Dari hasil kajian ilmiah disebutkan bahwa ibu hamil justru sangat membutuhkan vaksin Covid-19. Selain itu, jenis-jenis vaksinasi lainnya di luar vaksinasi Covid-19 sudah biasa diberikan kepada ibu hamil.

Dengan demikian, masyarakat tak perlu ragu lagi untuk melakukan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dengan syarat sesuai prosedur dan pengawasan dokter.

Baca Juga: Ditunggu Hingga Sore Tak Kunjung Datang, KPK Jemput Paksa Azis Syamsuddin di Rumahnya

Pakar ginekologi Prof. Dr. dr. Budi Wiweko Sp.OG (K). MPH, mengatakan, berbagai jenis vaksin sudah lama dan biasa diberikan kepada ibu hamil.

Vaksin-vaksin itu, kata dia, tidak berbeda dengan vaksin Covid-19 yang bertujuan mengurangi risiko.

"Pada ibu hamil, terkena Covid-19 bisa menaikkan risiko kematian," ujar Prof Budi Wiweko dalam webinar yang digelar Kementerian Kominfo bersama KPCPEN dan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Jumat 24 September 2021.

Vaksin Covid-19 dapat diberikan jika usia kehamilan minimal 13 pekan. Ada beberapa kasus ibu hamil disuntik vaksin Covid-19 dan tidak terlihat ada efek samping.

Baca Juga: Sinopsis Film Bajirao Mastani di ANTV 25 September 2021: Kisah Tragis Cinta Segitiga dan Perbedaan Agama

Vaksin bersifat semakin dibutuhkan pada ibu hamil yang dikategorikan berisiko tinggi dan punya komorbid atau penyakit penyerta.

Bahkan, ibu hamil dengan riwayat asma pun dapat divaksinasi demi mengurangi risiko-risiko akibat terpapar COVID-19.

"Silahkan datang ke tempat vaksinasi, tidak perlu pengantar dari spesialis kandungan. Tenaga kesehatan harus mendorong vaksinasi, termasuk untuk ibu hamil," ujarnya.

Prof. Budi juga mengungkapkan laporan terbanyak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sebenarnya tidak berbahaya.

Baca Juga: Kumpulan Kode Redeem FF 25 September 2021 Resmi dari Garena, Ada Hadiah Limited Diamond

Sebagian besar, menurut dia, soal lengan yang nyeri di lokasi suntikan. Selain itu, ada pula keluhan tidak nyaman setelah disuntik.

Khusus soal kenyamanan memang perlu diperhatikan. Ibu hamil, kata dia, dalam kondisi berbeda dibandingkan yang lain.

"Tidak bisa antre lama, berkumpul panas-panas untuk vaksinasi. Karena itu, perlu tempat khusus seperti di tempat praktik bidan," jelas Prof. Budi.

Sekretaris jenderal PP IBI, dr. Ade Jubaedah S.SiT, MM, MKM, mengatakan, bidan berperan penting dalam vaksinasi ibu hamil. Sebab, 82 persen pemeriksaan ibu hamil dan 62 persen persalinan dilakukan oleh bidan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Penyisihan Grup Cabor Sepakbola Putra PON XX Papua 2021, Ada Sumut vs Jawa Tengah

"Bidan sangat penting dalam pelayanan kesehatan," ujarnya.

Ia mengajak bidan aktif mendorong ibu hamil mendapat vaksin COVID-19. Apalagi, ada kelonggaran di masa pandemi.

"Bagi yang izinnya habis, tetap bisa melayani (vaksinasi) sampai pandemi dinyatakan usai" kata dia.

Sementara vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD., mengatakan, semua jenis vaksin aman untuk ibu menyusui.

Baca Juga: Fakta Menarik di Lamaran Ria Ricis dan Teuku Ryan, Ada Tari Ratoh Jaroe dan Ungkapan Cinta yang Bikin Baper

Untuk ibu hamil, sementara ini hanya cocok dengan vaksin Pfizer, Moderna, dan Sinovac. Untuk tiga jenis vaksin itu, telah ada uji klinis kepada ibu hamil. Data vaksin lain belum tersedia.

Ia kembali mengingatkan bahwa orang-orang dengan komorbid justru paling membutuhkan vaksin Covid-19.

Sebagai informasi, di Singapura tidak ada penerima vaksin berusia di bawah 70 tahun yang masuk ICU karena Covid-19. Karena itu, orang dengan komorbid perlu didorong untuk divaksinasi dan dipantau penyakitnya oleh tenaga kesehatan.

Fakta lainnya adalah tidak ada orang yang terinfeksi Covid-19 gara-gara divaksin. Sejauh ini yang banyak terjadi adalah seseorang tidak sadar telah terinfeksi lalu mendapat vaksin sehingga hasil pemeriksaannya positif.

Baca Juga: Mau Bikin Situs Web? Ini Tips Memilih Nama Domain yang Tepat Agar Lebih Joss!

"Tidak ada vaksin mengandung virus hidup," tegas dia.

Terakhir, dr. Dirga Sakti Rambe menegaskan bahwa tidak ada vaksin yang 100 persen kemanjurannya. Namun vaksinasi tetap harus dilakukan demi melindungi diri sendiri dan orang sekitar.

"Vaksinasi adalah bentuk tanggung jawab sosial kita," jelas dr. Dirga. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler