Garuda Indonesia Telah Diakuisisi dan Berubah Nama Menjadi China Airlines? Ini Fakta Sebenarnya

23 Desember 2021, 16:45 WIB
Garuda Indonesia Telah Diakuisisi dan Berubah Nama Menjadi China Airlines? /Pixabay

JURNAL MEDAN - Polemik internal dan krisis finansial di dalam tubuh maskapai Garuda Indonesia, dikabarkan saat ini moda transportasi milik plat merah itu sudah diakuisisi dan berubah nama menjadi China Airlines.

Kabar perubahan nama dari Maskapai Garuda Indonesia menjadi China Airlines, pertama kali diposting oleh pemilik akun Facebook @kardi Suoekardi.

Yang mengejutkan, akun Facebook Kardi Suekardi itu juga membagikannya di dalam grup 'Khoirul Ummah'.

Baca Juga: Trailer Drakor Love Revolution Episode 8 NET TV: Pertolongan Kyung Wu Sia-Sia, Ja Rim Malah Rendahkan Ju Young

"Sedih banget ya kebanggaan maskapai GARUDA INDONESIA beralih nama ...," kata akun Facebook Kardi Suekardi dikutip Jurnal Medan dari laman Turn Back Hoax, Kamis 23 Desember 2021.

Tak sampai disitu, akun Facebook Kardi Suekardi juga memberikan beberapa postingan foto hasil tangkap layar, yang memperlihatkan perubahan nama Maskapai Garuda Indonesia menjadi China Airlines.

"Maskapai Garuda Indonesia Diakuisisi China Airlines," tulis caption foto pada postingan akun Facebook Kardi Suekardi.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan dan Line Up Vietnam vs Thailand di Semifinal AFF Suzuki Cup 2020

Fakta Sebenarnya

Dari hasil pantauan tim redaksi Jurnal Medan atas kabar perubahan nama Maskapai Garuna Indonesia menjadi China Airlines adalah Hoaks atau berita menyesatkan.

Dikutip dari laman Turn Back Hoax, akun Facebook Kardi Suekardi dinilai telah menyebar luaskan berita bohong kepada masyarakat di jejaring media sosial (medsos).

Perlu Anda ketahui, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihak Garuda Indonesia pada saat ini secara teknis sudah bangkrut.

Baca Juga: Hancur! Jagdish Tertampar Kenyataan, Anandi Tolak Cinta Masa Lalu, Shiv Merasa Bersalah: Sinopsis Balika Vadhu

Tapi kebangkrutan Maskapai Garuda Indonesia, kata Kartika, belum sah secara legal.

Diberitakan sebelumnya juga, jika DPR RI khususnya Komisi V dan XI DPR bersama pemerintah, sedang berjuang menyelamatkan maskapai andalan tanah air itu dari kebangkrutan.

Oleh sebab itu, kabar Maskapai Garuda Indonesia berubah nama menjadi China Airlines tidaklah benar.

Pemerintah pun telah menunjuk PT Pelita Air Service (PAS) sebagai opsi pengganti operasional maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Baca Juga: Asa, Mahi dan Gulli 'Prank' Shiv! Sanchi Tak Mau Anandi jadi Bagian Keluarganya: Bocoran Balika Vadhu ANTV

Diketahui, Pelita Air merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak untuk keperluan eksplorasi sektor minyak dan gas bumi serta bidang transportasi udara, aircraft charter, dan regular air services.

Dari hasil penelusuran tim Turn Back Hoax, kabar miring tersebut mencuat karena adanya artikel berita yang berjudul "Maskapai Garuda Indonesia Diakuisi China Airlines", berasal dari laman suaranasional.com.

Setelah disimak lebih dalam pemberitaan tersebut, ternyata informasi keseluruhan dalam artikel bersifat opini, adapun kutipan klaim kerja sama dengan China Airlines adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Muak! Anandi Luapkan Amarah Pada Shiv, Ditinggal Nikah Saat Sayang-sayangnya: Sinopsis Balika Vadhu ANTV

"Pertanyaannya, apa yang dimaksud Garuda bekerja sama dengan China Airlines? Sebuah maskapai penerbangan milik China yang biasanya melayani rute Jakartaka-Beijing, Jakarta-Goangzou, Shanghai, Harbin dll!"

Hoaks yang hampir mirip sebenarnya telah beredar sejak tahun 2019, dengan klaim bahwa China Airlines sudah masuk RI, dengan bukti adanya tiket China Airlines untuk penerbangan domestik.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan menerangkan, tiket maskapai Cina untuk penerbangan rute domestik di Indonesia merupakan kerja sama codeshare antar maskapai.

Baca Juga: Gopi Melawan dan Belada Paridhi, Kokila Langsung Ngadu Ahem: Trailer Gopi Episode 281

Codeshare adalah kerja sama saat maskapai penerbangan mengangkut penumpang yang tiketnya diterbitkan oleh maskapai penerbangan lain.

Tujuannya untuk memberikan pilihan tujuan penerbangan yang lebih luas kepada penumpang daripada yang ditawarkan oleh masing-masing maskapai. Kerja sama codeshare sangat lazim terjadi di bursa penerbangan.

Selain dengan China Airlines, maskapai Garuda Indonesia saat itu memiliki perjanjian kerja sama codeshare dengan 20 perusahaan maskapai mancanegara yang tergabung dalam anggota Sky Team.

Baca Juga: Update! Drama Balika Vadhu ANTV: Hampir Pingsan dan Jatuh di Tangga, Anandi Kesal Pada Keputusan Shiv

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Kardi Soekardi adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler