Hendropriyono Ungkap Berbagai Operasi Intelijen di Indonesia: Ada yang Menjadi Orang Gila dan Gangguan Jiwa

15 Januari 2022, 17:03 WIB
Hendropriyono Ungkap Berbagai Operasi Intelijen di Indonesia: Ada yang Menjadi Orang Gila dan Gangguan Jiwa /Dok. Bamsoet

JURNAL MEDAN - AM Hendropriyono, mantan kepala BIN yang dianggap sebagai guru besar intelijen Indonesia, mengungkapkan berbagai operasi intelejen yang pernah dilakukan di Indonesia, seperti orang gila dan gangguan jiwa.

Dalam acara podcast bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo, Hendropriyono menjelaskan dua metode umum yang digunakan dalam dunia intelijen yakni metode gelap dan metode terang.

Dalam metode gelap, kata dia, seorang intel harus menyamar untuk mendapatkan informasi. Seperti menjadi tukang bakso hingga tukang siomay.

Baca Juga: Spoiler Balika Vadhu: Sok Berpengalaman, Anandi Ceramahi Jagdish Tentang Arti Pernikahan, Akhirnya Kena Bentak

"Bahkan jika perlu menjadi orang dengan gangguan kejiwaan," ujar Hendropriyono.

Ia kemudian mencontohkan operasi gelap dengan menjadi orang gila seperti yang dilakukan seorang tentara Jepang berpangkat Kapten melakukan tugas intelijen untuk merebut Lapangan Terbang Kemayoran dari tentara Belanda tahun 1942.

Sedangkan untuk metode terang, seorang intel mencari informasi secara terang-terangan. Misalnya seperti yang dilakukan oleh para Duta Besar di berbagai negara.

"(Duta besar) salah satu tugasnya mencari informasi tentang kondisi negara tempat ia bertugas," ujar Bambang Soesatyo menjelaskan tentang Hendropriyono.

Baca Juga: SELAMAT! Marselino Ferdinan Terpilih Best Young Player of The Week BRI Liga 1, Cetak Gol ke Gawang PSM Lho!

Hendropriyono ditetapkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai Profesor dan Guru Besar bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia.

Ia juga dijuluki sebagai The Master of Intelligence dan penggagas sejumlah hal untuk kemajuan dunia intelijen Indonesia.

Misalnya, Hendropriyono adalah penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor; Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara; Sumpah Intelijen; dan Mars Intelijen.

Hendropriyono juga orang yang menetapkan hari lahir badan intelijen; menciptakan Logo dan Pataka BIN; mempopulerkan bahwa intelijen sebagai 'ilmu' dan menggali 'filsafat intelijen'; hingga menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

Baca Juga: Cara Melihat Kepribadian Berdasarkan Garis Tangan: Perasaan, Kesehatan, Nasib dan Kepintaran Bisa Terungkap

Selain dunia Intelijen, AM Hendropriyono juga sangat peduli terhadap kemandirian sekaligus kedaulatan Alutsista.

Tidak heran jika ia sampai mengoleksi Panser Anoa produksi Pindad, yang dipajang di depan rumahnya.

Menurut Hendropriyono, sebagai wujud kebanggaan, bangsa Indonesia sebetulnya sangat bisa memproduksi berbagai Alutsista modern dan berteknologi tinggi. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler