JURNAL MEDAN - Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Bima (BMMB) Kota Depok Tasrif SH MH angkat suara menyikapi pernyataan Saifuddin Ibrahim.
Tasrif SH MH menilai pernyataan Saifuddin Ibrahim sangat melukai perasaan masyarakat Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Itukan diungkapkan secara luas di ruang publik, tentunya hal ini menimbulkan reaksi elemen yang berasal dari Bima," kata Tasrif SH MH kepada jurnalmedan.pikiran-rakyat.com, Jumat 25 Maret 2022.
Baca Juga: Link Download PDF Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Untuk Kota MEDAN dan Sekitarnya
Lebih lanjut Tasrif mengatakan agar persoalan ini tidak terus bergulir liar, ia meminta masyarakat Bima untuk segera membuat laporan.
Sebab kata Tasrif Indonesia adalah negara hukum jadi persoalan yang timbul dari pernyataan Saifuddin Ibrahim harus diselesaikan secara hukum.
"Oleh karena itu daripada masalah ini terus bergulir secara liar di Publik sebaiknya beberapa masyarakat Bima ya melaporkan secara hukum," katanya.
Ketika ditanya soal apakah Badan Musyawarah Masyarakat Bima (BMMB) Kota Depok akan membuat gerakan, Tasrif membantah.
Tasrif mengatakan masyarakat Bima merupakan masyarakat yang intelektualnya tinggi.
Masyarakat Bima kata dia tidak akan bergerak sendiri dalam menyikapi persoalan tersebut.
"Ini negara hukum, masyarakat bima akan menyerahkan secara hukum persoalannya," ujarnya.
Terakhir, Tasrif berharap Saifuddin Ibrahim agar menghentikan mengeluarkan pernyataan yang dapat memecah bela persatuan bangsa.
"Harapan saya, sesama sebangsa se tanah air, sesama suku Saifuddin Ibrahim tidak perlulah melakukan suatu tindakan atau perkataan yang mencederai hati masyarakat umum, masyarakat luas Indonesia, khususnya suku Bima," pungkasnya.
Sebelumnya Saifuddin Ibrahim mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyakiti masyarakat Bima.
Dalam pernyataan itu Saifuddin Ibrahim menyebut orang Bima manusia emosional hingga memiliki istri lebih dari satu.***