Aksi Mahasiswa 11 April 2022: Menentang Jokowi 3 Periode, Kenaikan Harga Sembako, hingga UU IKN

7 April 2022, 21:01 WIB
Aksi Mahasiswa 11 April 2022: Menentang Jokowi 3 Periode, Kenaikan Harga Sembako, hingga UU IKN. Foto: Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja pada Selasa 20 Oktober 2020. /Aji Stywan/Antara

JURNAL MEDAN - Aksi mahasiswa 11 April 2022 terus menggema di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Penyebab utama munculnya aksi mahasiswa 11 April 2022 adalah menentang wacana Jokowi 3 periode atau penundaan pemilu 2024.

Memang ada alasan lain aksi mahasiswa 11 April 2022, seperti kenaikan harga sembako hingga skala prioritas pemerintah terkait UU Ibu Kota Negara (UU IKN).

Baca Juga: 14 Twibbon Hari Ulang Tahun HUT TNI AU ke 76 9 April 2022, Meriahkan Lewat Kampanye di Media Sosial Kamu

Suara Jokowi 3 periode sebenarnya telah lama disuarakan, mulai dari pengamat politik, pejabat pemerintah, hingga tokoh partai politik nasional.

Pihak-pihak yang menyuarakan ini sebetulnya telah melakukannya sejak tahun lalu.

Pengamat politik Indobarometer M Qodari mewujudkan Jokowi 3 periode dengan mendirikan Komunitas Jok-Pro 2024 atau Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024.

"Saya orang yang tidak setuju dengan penundaan pemilu [...] Lebih baik kasih kesempatan presiden 3 periode," kata M Qodari.

Baca Juga: Ibadah Ini Bisa Dilakukan Oleh Ibu Rumah Tangga Saat Malam Lailatul Qadar, Apa Saja? Yuk Simak!

Dari elemen pemerintah sudah banyak muncul suara mendukung Jokowi 3 periode.

Misalnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hingga tiga ketua parpol yakni Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Zulkifli Hasan (PAN).

Jejak digital semua tokoh dan parpol pendukung pemerintah itu banyak bertebaran di internet. Coba search Google.

Kemudian dukungan Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) terhadap wacana Jokowi 3 periode meskipun akhirnya di internal Apdesi bermasalah.

Baca Juga: Foto Before and After Yesim Ceren Bozoglu, Si Hazal Hatun di Kurulus Osman 2 NET TV, dari Gemuk ke Aduhai

Memang ada sejumlah tokoh pendukung pemerintah meminta untuk mengakhiri wacana Jokowi 3 periode.

Kepala Staf Presiden Moeldoko, misalnya, melarang masyarakat untuk membahas polemik perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

"Presiden sudah tegas mengatakan seperti itu, jangan jadi bahan gorengan yang tidak berkualitas," ujar Moeldoko.

Bulan lalu peneliti senior Network for Democracy and Electoral Integrity (NETGRIT) Hadar Nafis Gumay mengungkapkan anggaran Pemilu 2024 belum disetujui.

Baca Juga: Deretan Komentar Warganet Mengenai Kedekatan Leo Consul TMTM dan Tina Datta, Bak Sejoli Sungguhan, Benarkah?

Hal ini menambah kekhawatiran publik terhadap wacana Jokowi 3 periode atau penundaan pemilu 2024 semakin besar.

Menurut Hadar Nafis Gumay, jika pemilu tidak terlaksana akibat dana yang tidak cukup atau terlambat diturunkan, maka kemungkinannya bisa tidak terlaksana.

"Jadi akhirnya banyak orang analisis ini sebagai model lain untuk alasan penundaan," kata Hadar Nafis Gumay.

Menurut Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), koalisi partai pemerintah di parlemen sudah mencapai 80 persen lebih.

Baca Juga: Fadhilah Sholat Tarawih 30 Hari di Bulan Ramadhan, Lengkap dari Malam Pertama hingga Malam Terakhir

"Dengan kata lain kekuatan koalisi di Parlemen menguasai 81,9 persen," kata peneliti Formappi Lucius Karus.

Dalam dua hari terakhir tagar #GoodByeJokowi yang tengah trending di media sosial Twitter.

Tuntutan mahasiswa demonstrasi 11 April 2022 terkait penolakan perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi 3 periode atau wacana penundaan Pemilu 2024.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi demonstrasi di kawasan Istana Negara, Jakarta, Senin,11 April 2022.

Baca Juga: Sinopsis Kurulus Osman 2 NET TV: Rencana Busuk Yavlak Arslan, Tugaskan Hazal Hatun Jadi Mata-mata

"Karena sangat jelas hal itu mengkhianati konstitusi negara," kata Koordinator BEM SI Kaharuddin, Kamis, 7 April 2022. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler