Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: Jangan Sia-siakan 10 Akhir Ramadhan

22 April 2022, 12:59 WIB
Ilustrasi Contoh Kultum Ramadhan 2022 Tema Jangan Sia-siakan 10 Akhir Ramadhan /YouTube/Zam Chanel

JURNAL MEDAN - Contoh kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema jangan sia siakan 10 akhir Ramadhan tersedia dalam artikel ini.

Diketahui, umat Muslim hingga hari ini Jumat 22 April 2022 telah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1443 H/2022 yang ke 20.

Dengan demikian, puasa Ramadhan 1443/2022 telah memasuki 10 akhir Ramadhan.

Baca Juga: Teks Kultum Singkat Ramadhan, Tema: Ingat Allah Saat Lapang, Allah Akan Mengingat Kita Saat Sempit

Untuk itu tersedia contoh kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema jangan sia siakan 10 akhir Ramadhan.

Kultum ini akan menjelaskan hal yang akan didapatkan oleh orang-orang yang masih konsisten mengerjakan perintah Allah di 10 akhir Ramadhan.

Dilansir dari YouTube Zam Chanel inilah contoh kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema jangan sia siakan 10 akhir Ramadhan.

Baca Juga: Teks Ceramah atau Kultum Ramadhan, Mencari dan Meraih Lailatul Qadar di Sepuluh Malam Terakhir

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Tidak terasa, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan telah tiba. Hari-hari terakhir Ramadhan ini akan menjadi saksi mengenai apa yang kita lakukan, apakah kita mampu mengisinya dengan berbagai kebaikan, ataukah kita termasuk mereka yang lalai, lengah dan teledor.

Inilah saatnya kita berburu pahala. Inilah saatnya kita berburu ridha Allah. Inilah saatnya kita menuju kemenangan sebenarnya. Inilah saatnya kita menuju hari yang fitri dan suci. Betapa banyak orang yang ingin menyambut kedatangannya, tapi jatah hidupnya telah habis. Betapa banyak orang yang berharap untuk bertemu dengannya dan memperoleh barokahnya, tapi ajal memutus harapannya.

Kita bersyukur, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan hari-hari terakhir Ramadhan kali ini. Semoga kita diberi kekuatan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dan mengisinya dengan berbagai ketaatan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: Istighfar Sebuah Jawaban Atas Segala Permasalahan

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Jika telah memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, apa yang dilakukan Rasulullah? Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha menceritakan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

“Adalah Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadhan telah tiba, beliau menghidupkan malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah di antara waktu yang paling baik untuk berdoa. Di dalamnya terkumpul banyak sekali waktu-waktu yang mulia dan mustajabah, yaitu sepuluh malam terakhir Ramadhan, sepertiga malam terakhir, sesaat setelah adzan dikumandangkan, waktu setelah selesai shalat fardhu, dalam keadaan sujud, pada saat berkumpulnya umat Islam dalam majelis-majelis kebaikan, majelis-majelis dzikir dan ilmu. Semua itu terkumpul dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: 3 Doa yang Tidak Ditolak Allah

Waktu-waktu tersebut kita manfaatkan untuk terus- menerus berdoa, doa kebahagiaan dunia-akhirat, memohon ampunan dosa, memohon keberkahan rezeki, panjang umur dalam ketaatan, terhindar dari segala macam musibah dan wabah, dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak tergesa-gesa untuk dikabulkan dengan mengatakan: aku telah berdoa tapi belum juga dikabulkan” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Lebih-lebih lagi apabila doa itu dipanjatkan sembari melakukan i’tikaf di masjid. Pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, Rasulullah selalu merutinkan i’tikaf di masjid sampai beliau meninggal dunia.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Pada sepuluh malam terakhir ini, kita juga dianjurkan berburu Lailatul Qadar, malam yang perbuatan baik di dalamnya lebih utama daripada perbuatan baik selama seribu bulan, yang setara dengan hitungan masa 83 tahun 4 bulan.

Allah memang merahasiakan kapan Lailatul Qadar itu terjadi. Akan tetapi Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk memburunya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

Dan kalau kita ingin memperoleh barokah Lailatul Qadar secara pasti, maka kita hidupkan seluruh malam pada bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah dan ketaatan. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

“Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar (dengan shalat dan berbagai ibadah) dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridla Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Berbahagialah seorang muslim yang masih mendapati akhir Ramadhan, lalu dosa-dosanya diampuni oleh Allah karena berbagai kebaikan dan ketaatan yang ia lakukan selama Ramadhan. Sebaliknya sungguh merugi orang yang diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, namun kesempatan itu ia sia-siakan.

Kesempatan emas itu tidak ia manfaatkan. Maka kita perlu muhasabah, mengoreksi diri kita sendiri sebagai bahan evaluasi. Mulai awal Ramadhan kemarin sampai hari ini, apakah kualitas dan kuantitas ibadah kita sudah sesuai yang kita harapkan? Apabila sudah, mari kita jaga sekuat tenaga hingga akhir Ramadhan nanti.

Jika belum sesuai dengan ekspektasi kita, harapan kita, mari kita tingkatkan dengan sebaik-baiknya. Shalat sunah, shadaqah, membaca al Qur’an, berbagi makanan berbuka, dan berbagai amalan –amalan shalih lainnya. Karena, “Setiap amal tergantung dengan endingnya”.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Walhasil, 10 hari terakhir Ramadhan inilah penentu, karena momentum tersebut adalah puncak dari tarbiyah diri, pendidikan diri, puncak dari jihad, puncak dari mujahadah. Tentu saja harus benar-benar dapat difokuskan dan dipertahankan.

Inilah momentum itqun minannar, pembebasan dari api neraka yang harus benar-benar diraih dalam bulan Ramadhan. Maka, mari kita gunakan setiap jam, setiap menit, setiap detik untuk amal kebajikan.

Semoga, Allah Taala mengabulkan doa kita, meridhoi amal dan kebajikan kita, membimbing kita, dan memberikan pertolongan pada kita untuk tetap istiqamah di jalan Nya. Aamiin ya rabbal a’lamin.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler