Bertepatan dengan Hari Tasyrik, Bagaimana Cara Mengganti Puasa Sunnah Ayyamul Bidh? Ini Panduannya

9 Juni 2022, 16:35 WIB
Ilustrasi Puasa - Bagaimana cara mengganti puasa sunnah Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan Hari Tasyrik? /Pixabay

JURNAL MEDAN - Puasa Ayyamul Bidh bulan Juni 2022 atau Zulkaidah 1443 H akan di mulai pada Senin, 13 Juni 2022.

Puasa sunnah Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan selama tiga hari setiap pertengahan bulan.

Lalu, bagaimana cara mengganti puasa Ayyamul Bidh jika bertepatan dengan Hari Tasyrik atau hari dilarang puasa.

Baca Juga: Gagal Berkali Kali? Simak Tips Lolos Kartu Prakerja Gelombang 32. Ikuti 5 Langkah Mudah Di Bawah Ini

Seperti diketahui, jadwal puasa Ayyamul Bidh pada bulan Juni 2022 ini akan dimulai pada hari Senin, 13 Juni 2022.

Berikut jadwal lengkap pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh pada bulan Juni 2022 atau bulan Zulkaidah 1443 H.

Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Senin, 13 Juni 2022 (13 Zulkaidah 1443 H)

Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Selasa, 14 Juni 2022 (14 Zulkaidah 1443 H)

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat NU, Tema: Jaga Hatimu Sebelum Allah Benar-benar Menutupnya Dilengkapi Khutbah Kedua Dan Doa

Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Rabu, 15 Juni 2022 (15 Zulkaidah 1443 H).

Namun, pada bulan Dzulhijjah 1443 H, puasa Ayyamul Bidh juga bertepatan dengan Hari Tasyrik (hari dilarang puasa) yakni pada 13 Dzulhijjah 1443 H.

Pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah merupakan Hari Tasyrik yang tidak diperbolehkan untuk melaksanakan puasa.

Lalu bagaimana cara menggantinya? Pendapat dalam Mazhab Syafi'i menjelaskan bahwa jika puasa Ayyamul Bidh, jika bertepatan dengan hari Tasyrik maka dapat diganti dengan tanggal 16.

Baca Juga: Kapan Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2022? Berikut Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Dalam Bahasa Arab dan Indonesia

Karenanya, khusus saat Dzulhijjah, puasa Ayyamul Bidl dilakukan pada tanggal 14, 15 dan 16.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan An-Nasa'i dijelaskan bahwa hukum puasa ayyamul Bidh adalah sunah muakkadah atau sunah yang sangat dianjurkan.

Hal tersebut sebagaimana hadits Rasulullah SAW.:

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).

Baca Juga: Contoh Soal UAS PAT Matematika Kelas 4 SD Semester 2 Lengkap Kunci Jawaban dengan Pembahasan

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler