JURNAL MEDAN - Para honorer tenaga guru dan tenaga kesehatan diminta untuk bersiap, sebab pendaftaran PPPK 2022 sudah dimulai.
Tahapan pendaftaran PPPK 2022 sudah dimulai ditandai dengan Kementerikan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada Panitia Seleksi Nasional (panselnas) Pengadaan ASN Tahun 2022.
Melansir menpan.go.id, adapun berkas yang telah diserahkan Kemendikbud kepada Panselnas tersebut diantaranya adalah naskah soal seleksi Kompetensi Manajerial, Sosial Kultural, dan Wawancara PPPK.
Dalam waktu bersamaan, panselnas PPPK 2022 juga menerima naskah soal Seleksi Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional Dosen.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Tahapan Pembukaan Pendaftaran PPPK 2022 Sudah Dimulai, Cek Informasinya Disini
Berkas tersebut diterima secara simbolis oleh Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni dan Sekretaris Kemdikbud Ristek, Suharti di Jakarta, Senin 29 Agustus.
Pada penerimaan naskah, Kemdikbud Ristek bertindak sebagai bagian dari Panselnas dan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Dosen.
Panselnas selalu berkontemplasi demi perbaikan pengadaan ASN dan transformasi SDM aparatur secara menyeluruh, yang mana seperti yang disampaikan perwakilan Panselnas Alex Denni terkait rekrutmen ASN
Maka, Panselnas terbuka terhadap berbagai masukan supaya transformasi (SDM aparatur) tidak dicederai oleh kejadian yang tidak diharapkan.
Baca Juga: Contoh Soal UTS PTS Kelas 1 SD MI Tema 1 Subtema 3 dan 4 Semester 1 Lengkap Jawaban dan Pembahasan
Adapun dalam penyusunan naskah soal Seleksi Kompetensi PPPK dan PPPK JF Dosen adalah hasil evaluasi secara detail dari pelaksanaan seleksi tahun sebelumnya.
Evaluasi penyusunan tersebut dimulai dari tingkat kesulitan soal sampai dengan distribusi aneka ragam dimensi sehingga dirumuskan penyesuaian-penyesuaian.
Sekjen Kemendikbud Ristek Suharti menambahkan bahwa pihaknya memastikan soal-soal yang disusun benar benar dikonstruksi secara lebih baik untuk penjaminan mutu.
Atas keinginan Kemdikbud, kualitas pembelajaran di pendidikan formal maupun nonformal dapat dilaksanakan secara berkualitas serta penuh tanggung jawab moral.
Maka, perlunya untuk memastikan pegawai atau dosen yang direkrut merupakan SDM yang mempunyai kompetensi mumpuni dan profesional.
“Semoga apa yang sudah disiapkan ini dapat membantu berkontribusi lebih baik lagi dalam penyiapan SDM di Indonesia," jelasnya.
"Kita semua berharap ASN di Indonesia tidak hanya menjadi pegawai negara, namun juga mampu menjadi agen pembaharu dan corong dari pemerintah,” katanya menambahkan.***