Kisah Pilu Alfiansyah, Anak Kecil yang Kehilangan Ayah dan Ibunya karena Tewas Saat Kerusuhan di Kanjuruhan

2 Oktober 2022, 16:05 WIB
Kisah Pilu Anak Kehilangan Ayah dan Ibunya Saat Kerusuhan di Kanjuruhan, Orang Tuanya Dikubur Dalam Satu Liang Lahat /Instagram @pssi

JURNAL MEDAN - Kenyataan pahit harus diterima seorang anak yang harus kehilangan kedua orang tuanya yang jadi korban tewas saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.

Anak tersebut bernama M Alfiansyah yang baru berusia 11 tahun. Dia selamat dari tragedi tersebut, namun ayah dan ibunya jadi korban meninggal dunia.

Pasutri bernama M Yulianton (40) dan Revi Ratna S (30) meninggal dunia karena kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Baca Juga: YTMP3 Download Video YouTube MP3 Converter jadi Audio (MP3) atau Video (MP4) Tanpa Aplikasi Tambahan

Yulainto dan Revi yang merupakan pendukung Arema FC membawa anak semata wayang mereka, Alfiansyah menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Namun, malang tak dapat ditolak. Keduanya justru harus menjadi korban meninggal dunia.

Beruntung Alfiansyah bisa diselamatkan oleh orang lain saat kerusuhan terjadi.

Baca Juga: Kerusuhan di Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia, Manchester United Ucapkan Belasungkawa: Kami Sangat Berduka

Saudara korban bernama Doni menuturkan bahwa orang tua Alfiansyah diduga hatuh dari tangga tribun saat akan keluar dari Stadion Kanjuruhan.

"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," terang Doni.

Doni mengatakan sang ayah memang sering menonton laga Arema FC langsung di stadion.

Baca Juga: Jangan Melokalisir Kesalahan di Malang, Presiden Madura United: PSSI Bertanggung Jawab, Pengurus Mundur!

Sedangkan sang ibu, Revi ternyata baru pertama kali menonton pertandingan langsung ke stadion.

Menurut pengakuan Doni, keputusan ayah dan ibunya membawa Alfiansyah menonton langsung pertandingan Arema FC ke Stadion karena sang anak akan merayakan ulang tahun bulan November nanti.

"Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," ungkap Doni.

Baca Juga: Minta Maaf atas Kerusuhan di Kanjuruhan, Iwan Bule Jadi Rujakan Warganet: Mundur Pak, Malu

Doni menerangkan, jenazah kedua korban dimakamkan di TPU Mergan Kota Malang dalam satu liang lahat.

"Jenazah sampai rumah sekitar subuh. Rencananya, dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) satu liang lahat," kata Doni.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler