JURNAL MEDAN - Artis sekaligus politisi Wanda Hamidah menyebut Anies Baswedan sebagai dalang penggusuran rumahnya di kawasan Jakarta Pusat yang terjadi Kamis, 13 Oktober 2022.
Melalui akun Instagram-nya, Wanda Hamidah secara terang-terangan menyatakan Anies Baswedan memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat menggusur rumahnya.
Dalam postingan Instagram tersebut Wanda Hamidah meminta pertolongan kepada Presiden Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD, Kapolri, dan Stafsus Presiden Aminuddin Ma'ruf.
Baca Juga: DPP Belum Ada Sikap, PPP Banda Aceh Dukung Anies Baswedan Sebagai Bakal Capres, KIB Terus Digocek?
Wanda juga mengatakan penggusuran terjadi tiga hari sebelum Anies Baswedan lengser dari jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta yakni pada 16 Oktober 2022.
"Dugaan kesewenang-wenangan yang dilakukan Walikota Jakarta Pusat atas perintah Gubernur DKI Jakarta yang 3 hari selesai masa jabatannya, yang memaksa melakukan pengosongan dengan memerintahkan satpol PP, damkar.. mengirim buldozer, truk-truk, dan banyak lagi lainnya tanpa melalui putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap," kata akun @Wanda_Hamidah, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dalam potongan video di Instagram @Wanda_Hamidah, beberapa anggota Satpol PP tampak menggoyang-goyang pagar rumah.
Hingga akhirnya pagar rumah itu berhasil dirobohkan para petugas Satpol PP sementara seorang wanita berteriak, "Ini rumah saya. Ini rumah saya."
"Satpol PP sudah menerobos masuk ke dalam tanpa perintah pengadilan. Satpol PP sudah melakukan pengrusakan. Kesewenang-wenangan sudah terjadi," ujar wanita tersebut.
Wanda Hamidah lahir di Jakarta pada 21 September 1977 dikenal sebagai aktris, model, aktivis, politikus, presenter, dan notaris hingga selebriti.
Wanda memulai kariernya di dunia hiburan tanah air sebagai model sampul depan dalam majalah Gadis pada tahun 1991.
Di tahun 1998, Wanda turut demonstrasi dalam aksi para mahasiswa saat peristiwa Kerusuhan Mei 1998.
Baca Juga: Ada Chemistry Antara AHY dan Anies Baswedan: Demokrat, NasDem, dan PKS Masih Komunikasi Intensif
Pada tahun itu juga ia masuk politik dan bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Wanda, namanya sempat masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena menjadi salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam aksi demonstrasi dan ia merupakan saksi mata langsung dari Tragedi Trisakti.
Pada 30 Agustus 2014, Wanda dipecat dari keanggotaan PAN karena mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
Wanda bertentangan dengan kebijakan partainya ketika itu yang mendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Wanda Hamidah juga pernah menjadi anggota DPRD DKI dan namanya pernah disebut-sebut bakal maju sebagai calon gubernur di ibu kota Jakarta meski tidak pernah terjadi.***