Pengamat: Anies Baswedan Kirim Sinyal ke Lawan Politik Usai Bertemu Jenderal Andika Perkasa

17 Oktober 2022, 14:49 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah bertemu dengan bakal capres Anies Baswedan /ANTARA

JURNAL MEDAN - Jelang berakhir masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyempatkan diri bertemu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 15 Oktober 2022.

Direktur eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai pertemuan Anies Baswedan dengan Panglima TNI Andika Perkasa bisa dianggap sebagai sinyal kepada lawan politik.

Apalagi Anies Baswedan sudah menjadi bakal Capres dari Partai Nasdem sementara Andika Perkasa juga masuk sebagai bursa calon wakil presiden (Cawapres).

Baca Juga: Anies Baswedan Masuk Trending Google Usai Pamit Dari Jakarta, Capres Termasuk Kata Kunci Populer

"Pertemuaan Anies dan Andika ini memiliki beberapa arti," kata Arifki dalam keterangan, Senin, 17 Oktober 2022.

Pertama, kata dia, Anies sedang berpikir untuk mempersiapkan cawapres di Pilpres 2024 yang berasal dari latar belakang kuat, salah satunya militer.

Posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri apalagi dengan masuknya namanya sebagai cawapres potensial.

Kedua, Anies dan Andika sama-sama alumni kampus Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Jabatan Gubernur DKI Berakhir, Simpul Relawan Anies Baswedan di Sulawesi Selatan Mulai Bergerak Dukung Capres

Arifki menilai pembicaraan keduanya bisa jadi terkait nostalgia atau meminta dukungan Andika jika Anies resmi maju sebagai cawapres.

Ketiga, pertemuan ini sebagai sinyal kepada lawan-lawan Anies di Pilpres 2024. Bahwa Anies sudah siap terjun dan membangun kekuatan untuk pencapresannya.

Duet Anies-Andika menurut Arifki memiliki peluang yang besar. Apalagi posisi Andika saat ini sebagai panglima TNI, sehingga kolaborasi Sipil-Militernya terwakili.

Namun, Anies akan semakin sulit mendapatkan rekomendasi dari partai koalisi lainnya, seperti Demokrat dan PKS yang berencana akan mendukung Anies sebagai capres di Pilpres 2024.

Baca Juga: PDIP Mengakui Anies Baswedan Sebagai Antitesis Jokowi, Sekjen: Kinerja Pemerintah Jadi Terganggu

Sementara Demokrat terus mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies, meskipun tantangannya saat ini masih terkandala dengan komitmen yang didapatkan oleh PKS.

Pasalnya, efek ekor jas Anies lebih kuat ke NasDem sehingga Demokrat diuntungkan jika AHY yang diusung sebagai cawapres.

Selain itu, popularitas AHY yang lebih tinggi dibandingkan Andika, ditambah dengan latar belakang dari militer dan Ketua Umum Partai Demokrat.

"Andika dan AHY ini kan sama-sama militer. Tetapi, kita harus akui AHY diuntungkan karena memiliki popularitas yang lebih tinggi dari Andika dan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ujarnya.

Baca Juga: Mirip Dengan Jokowi, Anies Baswedan Mendapat Kekuatan Relawan Maju Sebagai Capres dan Didukung Jadi Presiden

Andika bisa saja menjadi cawapres Anies. Syaratnya, Demokrat-PKS sepakat mengusung cawapres Anies dari luar partai mereka.

"Peluang ini amat besar nih, tetapi lobi-lobi makin lebih lama nih jika Demokrat benar ikut mendukung Andika," pungkas Arifki.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler