Mahfud MD Benarkan Paham Radikalisme Masih Ada, Buntut Kasus Wanita Bercadar Todong Paspampres

29 Oktober 2022, 12:56 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD /YouTube Deddy Corbuzier

JURNAL MEDAN - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan paham radikalisme masih ada yang terbukti dengan kasus wanita bercadar menerobos masuk kawasan Istana Negara dan menodong Paspampres.

"Bahwa kemarin ada seorang perempuan yang menerobos Istana negara dengan membawa pistol FN, Itu sebagai bukti bahwa radikalisme itu masih ada," kata Mahfud MD dilansir PMJ News, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Menko Polhukam kemudian mengingatkan masih perlu adanya penguatan di masyarakat melawan paham radikal. Khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga: BNPT: Wanita Bercadar Penodong Pistol ke Paspampres Pendukung HTI, Kerap Posting Propaganda Khilafah di Medsos

"Maka dimulai dari berbagai lembaga pendidikan dan juga di rumah. Bahwa negara ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kepada kita kesempatan untuk maju seperti sekarang," ujarnya.

Selain itu, Mahfud menambahkan perlu secara berkesinambungan digalakkan kampanye bahwa negara Indonesia dengan dasar Pancasila merupakan kesepakatan yang utuh.

"Jika kesepakatan itu diingkari, akan berbahaya."

"Nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama. Kalau dalam bahasa agama itu Pancasila itu janji suci untuk hidup bersama. Itu nilai dasarnya," sambungnya.

Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut wanita bercadar yang menodongkan pistol ke Paspampres di kawasan Istana Negara terpapar paham radikal dan pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Baca Juga: ENDING Rab Ne Bana Di Jodi Hari Ini: Takdir Cinta Luar Biasa Dibuntangi Shah Rukh Khan dan Anushka Sharma

Direktur Pencegahan BNPT, Ahmad Nurwakhid mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran untuk memastikan apakah wanita bercadar tersebut terkait jaringan teroris.

"Kami BNPT sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal," kata Ahmad Nurwakhid dilansir PMJ News, Rabu, 26 Oktober 2022.

Penelusuran sementara sejauh ini menyimpulkan bahwa wanita bercadar inisial SE memiliki pemahaman radikal.

SE juga pendukung salah satu ormas HTI yang telah dibubarkan pemerintah. Melalui akun media sosialnya, SE kerap memposting propaganda khilafah.

Baca Juga: Datang ke Solo, Anies Baswedan Dapat Wejangan Habib Novel dan Diberi Hadiah Tongkat, Apa Maknanya?

BNPT juga masih melakukan pendalaman terkait dugaan keterkaitan dengan aktor-aktor lain.

"Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan seorang wanita bercadar nekat masuk kawasan Istana Negara dan menodongkan pistol ke Paspampres, Selasa pagi, 25 Oktober 2022.

Aparat kepolisian bersama Paspampres langsung mengamankan wanita yang menerobos masuk ke kawasan tersebut sambil membawa pistol atau senjata api.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman membenarkan wanita itu menodongkan pistol ke arah anggota Paspampres yang sedang berjaga di sekitar Istana Negara.

Baca Juga: Pengamat Pertanyakan Kerja Lembaga Survei Gara-gara Hasil Mencolok Untuk Elektabilitas Parpol dan Capres

Polisi lalu lintas yang sedang bekerja di sekitar lokasi langsung mendekati wanita bercadar dan merampas senjata yang dipegangnya.

"Dia bawa senjata menodongkan ke Paspampres," ujar Latif kepada wartawan saat dikonfirmasi, Selasa, 25 Oktober 2022.

Menurut Latif, gelagat mencurigakan wanita bercadar itu terjadi saat ia mendekati pintu masuk Istana Negara dan mendatangi Paspampres.

"Tepat di pintu masuk Istana Negara, dia menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga dengan menodongkan senjata api jenis FN," ujar Latif.

Baca Juga: Kecelakaan Bus ALS Masuk Jurang di Aek Badak Jae Tapsel, Satu Korban Jiwa Santri Ponpes Purba Baru

Berdasarkan pelacakan, wanita bercadar itu berjalan kaki di trotoar dari arah Harmoni menuju Jalan Medan Merdeka Utara.

Sesampainya di pintu masuk Istana Negara, wanita itu itu tiba-tiba menghampiri anggota Paspampres yang sedang berjaga dan menodongkan senjata.

Polisi lalu lintas yang melihat kejadian tersebut langsung bergerak merebut senjata yang sedang ditodongkan dan mengamankannya.

"Anggota langsung merebut senpi dari tangan wanita atau orang tak dikenal tersebut," ungkap Latif.

Baca Juga: Deretan Rekor J1 League Sejak Bergulir 1993, Kisah Ketajaman Yoshita Okubo Hingga Mesin Gol Masashi Nakayama

Pekan lalu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan isu radikalisme dan politik identitas bakal kembali meningkat jelang Pemilu 2024.

Moeldoko menyatakan potensi radikalisme dan politik identitas tersebut berdasarkan survei BNPT.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler