JURNAL MEDAN - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai duet Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil sebagai pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 merupakan wacana publik yang sah-sah saja dikemukakan.
Duet ini dimunculkan Wali Kota Bogor Bima Arya yang mencomblangkan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil agar maju dan berpasangan di Pilpres 2024.
"Ya tentu saja semua bisa berpendapat dan itu suatu kemajuan di dalam demokrasi kita," kata Hasto Kristiyanto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu, 30 Oktober 2022.
Baca Juga: Ada Parpol Lain yang Bakal Gabung Koalisi PKB-Gerindra? Ini Kata Prabowo Subianto
Hasto juga kembali mengingatkan bahwa PDIP memiliki disiplin partai yang sudah sangat jelas, tegas, terkait Capres dan Cawapres yang akan diusung partainya.
Ketua umum Megawati Soekarnoputri memiliki hak prerogatif dalam menentukan capres cawapres PDIP sekaligus mengumumkannya di momen yang tepat.
"Sehingga (duet Ganjar - RK) itu merupakan hal yang bisa disampaikan ke publik menjadi bagian dari wacana publik yang jodoh menjodohkan," sambungnya.
Menurut Hasto, dalam mengumumkan Capres dan Cawapres dari PDIP, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan melakukan pertemuan dengan Jokowi.
Baca Juga: Di Depan Relawan, Aher Sebut PKS Nyambung 99,9 Persen dengan Anies Baswedan, Ada Chemistry
Hasto mengatakan Megawati akan lebih intens bertemu dengan Jokowi terkait pemilu 2024. Termasuk bertemu dengan para elit parpol untuk membangun kerja sama.
"Sebagaimana terjadi pada tahun 2019, saat itu Ibu Mega kan berdialog panjang lebar dengan Pak Jokowi sebelum mencalonkan beliau pada periode kedua," kata Hasto.
Selain pertemuan Megawati dan Jokowi, para ketum parpol lain yang memiliki kesamaan visi untuk mendukung capres tertentu juga bakal dilibatkan.
"Nanti juga akan ada pertemuan yang intens antara Ibu Mega, Pak Jokowi, kemudian pertemuan dengan para ketum yang akan bersama-sama membangun kerja sama," ucap Hasto.
Duet Ganjar - RK disebut sebagai pasangan yang saling melengkapi. RK disebut Bima Arya sebagai keluarga pesantren, sedangkan Ganjar dari unsur nasionalis.
"Beda tapi saling melengkapi," kata Bima Arya di Solo, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Bima Arya juga membahas Ganjar dan RK sebagai pasangan yang memiliki banyak pendukung yakni etnis Jawa dan Sunda.
Sementara itu, Ridwan Kamil sebelumnya sempat menyatakan keinginannya mendukung Anies Baswedan namun itu hanya sebatas dukungan lisan yang masih berujung.
"Kalau takdir ada di Pak Anies, kita dukung Pak Anies sebagai presiden," kata Ridwan Kamil di Jakarta, Minggu, 2 Oktober 2022.
Beberapa waktu lalu Anies Baswedan dan Ridwan Kamil juga sempat memperlihatkan kedekatannya di publik dan mendapat respons positif dari netizen.
Ketika itu Anies maupun Ridwan Kamil digadang-gadang bakal menjadi pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengisyaratkan bahwa Indonesia saat ini butuh capres yang mempersatukan bangsa yang terpecah. Sosok Anies dinilainya paling tepat.
Baca Juga: Survei Populi Center: Ganjar Pranowo Unggul Tipis Dari Anies Baswedan, Prabowo Subianto Tempel Ketat
"Menurut saya masalah Indonesia nomor satu terlalu banyak suka bertengkar. Ya, beda agama bertengkar, beda partai bertengkar, beda pilihan presiden bertengkar ya. Beda organisasi tertentu bertengkar," jelas Ridwan Kamil.***