Pengamat: Koalisi Pendukung Anies Baswedan Kesulitan Mencari Cawapres Karena Elektabilitas Minim

30 Oktober 2022, 19:45 WIB
Koalisi pendukung Anies Baswedan sebagai Capres terbentur elektabilitas Cawapres /Kolase AHY dan Aher

JURNAL MEDAN - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai koalisi pendukung Anies Baswedan sebagai Capres sedang kesulitan mencari Cawapres.

Sejauh ini, sudah muncul beberapa nama kandidat Cawapres Anies Baswedan seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kemudian Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan alias Aher hingga beberapa kandidat lain dari kalangan sipil maupun militer hingga kepala daerah.

Baca Juga: Duet Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil di Pilpres 2024? Sekjen PDIP Sebut Megawati dan Jokowi Bakal Sering Ketemu

Namun elektabilitas cawapres untuk Anies Baswedan tersebut masih minim. Inilah yang membuat koalisi parpol pendukung Anies sebagai Capres kesulitan.

Menurut Ujang, jika masing-masing parpol tetap memaksakan kandidat masing-masing, maka Anies bakal kalah di Pilpres 2024.

"Kalau saling ngotot. Demokrat harus AHY, PKS harus Aher, maka tunggu saja kekalahannya. Karena baik AHY maupun Aher tak bisa menambah elektabilitas bagi Anies Baswedan," ujarnya kepada wartawan, Minggu, 30 Oktober 2022.

Menurut catatan Ujang, elektabilitas AHY masih berada di kisaran 2 persen sementara Aher tidak sampai 2 persen.

Baca Juga: Di Depan Relawan, Aher Sebut PKS Nyambung 99,9 Persen dengan Anies Baswedan, Ada Chemistry

Dengan hitung-hitungan tersebut, koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat yang diprediksi bakal mendukung Anies sebagai Capres harus melakukan perhitungan secara matang terkait Cawapres.

"Mereka semua sudah sepakat, kalau capres-nya Anies. Tinggal Cawapres [...] Atau alternatif dari eksternal koalisi," ujarnya.

Nama Anies Baswedan sendiri kerap masuk dalam tiga besar survei Capres yang dilakukan dan dirilis sejumlah lembaga survei.

Menurut Ujang, konsisten berada di tiga besar hasil survei membuat peluang Anies untuk menang terbuka, tetapi sosok Cawapres juga sangat menentukan.

Baca Juga: Datang ke Solo, Anies Baswedan Dapat Wejangan Habib Novel dan Diberi Hadiah Tongkat, Apa Maknanya?

"Mayoritas, Anies dalam penghitungan masuk ke tiga besar. Jadi peluang menangnya besar. Kalau dipasangkan dengan Anies tapi tak menunjang, akhirnya hanya merugikan. Bisa kalah, bisa tumbang," jelas Ujang.

Sebelumnya, Survei Indonesia Political Opinion (IPO) terkait utak atik pasangan Capres Cawapres menempatkan pasang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo paling tinggi.

Survei IPO yang dirilis pada Rabu 26 Oktober 2022 mencoba setidaknya delapan (VIII) simulasi pasangan Capres dan Cawapres.

Masing-masing simulasi terdiri dari 3 pasangan calon namun setelah dilakukan survei, pasangan Anies - Ganjar ternyata memiliki elektabilitas paling tinggi sebesar 41,5 persen yang ditemukan pada simulasi ke IV.

Baca Juga: Survei Populi Center: Ganjar Pranowo Unggul Tipis Dari Anies Baswedan, Prabowo Subianto Tempel Ketat

Pasangan lainnya yang mendekati elektabilitas tersebut adalah Prabowo Subianto dan Erick Thohir yang meraih elektabilitas 37,5 persen pada simulasi ke IV.

Sementara pada Minggu 30 Oktober 2022 juga muncul wacana duet Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil yang bisa saja menjadi lawan berat Anies.

Duet ini dimunculkan Wali Kota Bogor Bima Arya yang mencomblangkan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil agar maju dan berpasangan di Pilpres 2024.

Duet Ganjar - RK disebut sebagai pasangan yang saling melengkapi.

Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Petinggi NasDem, Demokrat, dan PKS Kumpul di Rumahnya, AHY Dapat Terima Kasih

RK disebut Bima Arya sebagai sosok yang berasal dari keluarga pesantren, sedangkan Ganjar dari unsur nasionalis.

"Beda tapi saling melengkapi," kata Bima Arya di Solo, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Bima Arya juga membahas Ganjar dan RK sebagai pasangan yang memiliki banyak pendukung yakni dari etnis Jawa dan Sunda.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler