JURNAL MEDAN - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean angkat suara menyikapi isu tarian seniman Yogya untuk menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau vaksinasi massal disebut merupakan sebuah sindiran oleh beberapa pihak.
Ferdinand Hutahaen berbeda pendapat dengan pihak yang menyebutkan bahwa tarian tersebut merupakan sindiran kepada Jokowi.
Ferdinand Hutahaen mengatakan bahwa Petruk adalah putra Semar tokoh Punakawan budaya Jawa yang gemar bersenda gurau.
Baca Juga: Rektor UIN Sumatera Utara Paparkan 4 Tantangan Perguruan Tinggi di Raker Kopertais
Pernyataan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya.
"Petruk adalah tokoh sakti yang sering berkelana uji tanding kesaktian," kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip jurnalmedan.com dari akun Twitter @erdinandhaean3, Sabtu 13 Maret 2021.
Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan pihak yang menyebutkan tarian dalam video viral itu merupakan sindiran kepada Jokowi adalah orang yang tidak paham dengan kisah Petruk.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 13 Maret 2021, Rencana Liburan Romantis Aldebaran dan Andin
Petruk adalah Putra Semar tokoh Punakawan budaya Jawa yg gemar bersenda gurau. Petruk adlh tokoh sakti yg sering berkelana uji tanding kesaktian.
Org yg tak paham kisah Petruk tentu akan melihat itu sbg sindiran. Kurang baca mmg membuat manusia jd lucu dan bodoh. https://t.co/7Nr0sbpDJw— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 13, 2021
"Kurang baca memang membuat manusia jadi lucu dan bodoh," kata Ferdinand Hutahaean.