JURNAL MEDAN - Budayawan yang juga dikenal sebagai sastrawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada Kamis 22 April 2021 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
"INNALILLAHI WAINNA ILAIHI RAJIUN Telah berpulang malam ini pk. 20.00 Radhar Panca Dahana di UGD RS Cipto Mangunkusumo," demikian keterangan yang diterima Jurnal Medan.
"Mohon maaf atas semua kesalahan dan dosanya. Mohon doa agar ia mendapat tempat yang terbaik di sisiNya. Aaminn YRA," tulis keterangan tersebut.
Baca Juga: Wuih Jam Gadang Bakal Hadirkan Teknologi VR dan AR, Ini Kata Menparekraf Sandiaga Uno
Radhar Panca Dahana lahir di Jakarta 26 Maret 1965, dikenal sebagai sastrawan dan budayawan melalui karya-karyanya dalam bentuk esei sastra, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar Indonesia.
Radhar memulai debut sebagai sastrawan sejak usia 10 tahun lewat cerpennya di Harian Kompas, "Tamu Tak Diundang".
Ia kemudian menapaki karir jurnalistik sebagai redaktur tamu malalah Kawanku (1977), reporter lepas hingga pemimpin redaksi di berbagai media seperti Hai, Kompas, Jakarta Jakarta, Vista TV, dan Indline[.]com.
Selain menulis banyak buku, dia juga menerima sejumlah penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Radhar juga pernah bergabung dalam Bengkel Teater Rendra bersama Sitok Srengenge, Adi Kurdi, dan lain-lain.