JURNAL MEDAN - Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Paulus Waterpauw mengatakan propaganda terkait masalah Papua begitu masif dilakukan.
Dalam berbagai kasus, pihaknya menemukan banyak foto dan video seperti kasus-kasus kecelakaan yang kemudian diedit menjadi narasi kekerasan aparat di Papua.
"Ada foto-toto korban kecelakaan kemudian disebar di media sosial, lalu dituduh aparat keamanan melakukan, dikatakan pelanggaran HAM. Propaganda ini dilakukan secara masif," ujar Komjen Paulus Waterpauw dalam Dialog Papua, "Refleksi, Visi, dan Aksi" yang digelar Universitas Indonesia di Jakarta, Senin 10 Mei 2021.
Lulusan Akpol 1987 itu mengakui kesulitan melawan propaganda karena dilakukan dengan rapi. Selain itu, Paulus Waterpauw menyebut banyak pihak yang turut memanas-manasi situasi di Papua, khususnya NGO dan LSM.
Paulus yang pernah bertugas di Papua selama 18 tahun hingga menjadi Kapolda Papua dan Papua Barat bersaksi bahwa perbuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kini dikategorikan sebagai teroris sudah sangat berbahaya.
KKB, kata dia, tidak hanya membunuh aparat, tetapi juga membunuh masyarakat sipil dengan kejam hingga terjadi pengungsian. Apalagi Papua sedang giat melakukan pembangunan.
"KKB itu perbuatannya sudah sangat mengerikan kepada masyarakat. Mereka dibantai dan dibunuh. Ada yang dicincang. Dan saya ingatkan bahwa KKB itu bukan orang Papua, tapi kelompok," ujarnya.
Baca Juga: Sampaikan Duka! Gubsu Edy Rahmayadi Kenang Ustaz Tengku Zulkarnain Sebagai Guru Sekaligus Sahabat