Network
JURNAL MEDAN - Kelainan seksual yang diidap Saipul Jamil (SJ) disebut sebagai ephebophilia dan homoseksual. Yang lebih parah lagi, kelainan ini mengincar para remaja pria.
Hal ini diungkapkan pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel yang menilai SJ mengidap ephebophilia bukan kelainan seksual, sebagaimana pedofilia.
Menurut dia, ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pascapubertas dan pradewasa sesungguhnya biasa saja.
Baca Juga: Dipecat dari Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas Terus Menerus Hina Jokowi, Simak Cek Faktanya
Namun ketika homoseksual, ini menjadi masalah seperti yang dilakukan Saipul Jamil (SJ) terhadap korbannya. Saat kejadian korban masih di bawah 18 tahun, tetapi sudah pubertas.
"Karena SJ dan korbannya berjenis kelamin sama, maka SJ bisa jadi seorang homoseksual. Lebih spesifik lagi, homoseksual fakultatif. Yaitu, mungkin karena tak ada partner yang sah, maka 'tak ada rotan akar pun jadi'," demikian penjelasan Reza Indragiri kepada wartawan, Senin 6 September 2021.
Mengacu UU Perlindungan Anak, korban SJ memang masih berusia anak-anak (di bawah 18 tahun) saat kejadian. Tapi karena si korban sudah melewati usia pubertas, maka SJ tidak bisa dikategori sebagai pedofilia.
Pedofilia merupakan sebutan khusus bagi orang yang punya ketertarikan seksual utamanya atau semata-mata pada anak-anak berusia prapubertas.
