JURNAL MEDAN - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai serangan Irjen Pol Napoleon Bonaparte terhadap pelaku penista agama Muhammad Kace di rumah tahanan (rutan) memiliki alasan.
Menurut dia, serangan Napoleon Bonaparte terhadap Kace alias Kosman tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada sebab akibat yang membuat penyerangan terjadi.
Apalagi Napoleon Bonaparte adalah seorang perwira polisi berpangkat Irjen Pol sehingga ia pasti mengetahui tata tertib dan aturan.
"[...] Sulit membayangkan bahwa sekonyong-konyong ada satu tahanan yang menyerang tahanan lain tanpa peristiwa pendahuluan. Jadi, coba mundur satu dua episode. Adakah kemungkinan MK (Kace) melakukan tindak-tanduk yang provokatif terhadap tahanan lain sehingga terjadi penyerangan balik terhadap dirinya," jelas Reza Indragiri Amriel kepada wartawan, Minggu 19 September 2021.
Napoleon Bonaparte dalam surat terbukanya yang diberitakan banyak media menyatakan, perbuatan Kace mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta memecah belah umat beragama.
Hal ini persis dugaan penistaan agama yang menjerat Kace alias Kosman sehingga ia masuk bui. Banyak pihak sebenarnya juga kesal dengan Kace.
Tindak tanduk Kace selama ini memang dikenal seenaknya. Tanpa memiliki kompetensi ia menafsirkan agama lain sehingga membuat resah umat beragama.
Baca Juga: 10 Fakta Muhammad Kace, Dari Kasus Penistaan Agama Hingga Raup Keuntungan Rp535 Juta