Konsep Satya dan Dharma Pramuka Dalam Vaksinasi Melawan Covid-19 Hingga Pelaksanaan PTM di Sekolah-sekolah

- 17 Oktober 2021, 11:00 WIB
Melihat Konsep Satya dan Dharma Pramuka Dalam Vaksinasi Melawan Covid-19 Hingga Pelaksanaan PTM di Sekolah-sekolah
Melihat Konsep Satya dan Dharma Pramuka Dalam Vaksinasi Melawan Covid-19 Hingga Pelaksanaan PTM di Sekolah-sekolah /Youtube/Sekretariat Presiden/

JURNAL MEDAN - Gerakan Pramuka Nasional di lapangan terus terlibat sebagai bagian dari gugus tugas penanganan Covid-19 hingga ke tingkat gugus depan.

Salah satu target yang ingin dicapai adalah mendukung penuh seluruh lapisan masyarakat, mendorong perluasan vaksinasi demi mensukseskan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah.

"Di lingkungan Gerakan Pramuka segera dibentuk satuan tugas penanggulangan Covid-19," ujar Sekjen Kwartir Nasional Pramuka Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar S.IP., M.A.P, Sabtu 16 Oktober 2021.

Baca Juga: Gauri Melabrak Bhairon Karena Anandi Kirim Uang Ke Jagdish: Sinopsis Balika Vadhu Hari Ini 17 Oktober 2021

Ucapan Bachtiar disampaikan dalam acara Pelatihan Penguatan Gerakan Pramuka.

Pramuka, kata dia, mempunyai Satya dan Dharma yang selalu menjadi pegangan dan panduan pramuka.

Satgas yang telah dibentuk di Kwartir Nasional Pramuka diikuti pula oleh pembentukan satuan serupa di tingkat daerah, cabang, sampai ranting.

Ada dua gerakan penting atas arahan Presiden Jokowi selaku Ketua Majelis Nasional Pembimbing Gerakan Pramuka.

Baca Juga: Perasaan Anandi Hancur Setelah Tahu Gauri Hamil: Sinopsis Balika Vadhu 17 Oktober 2021

Pertama, gerakan kedisiplinan nasional, yaitu agar pramuka disiplin dan patuh pada protokol kesehatan sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan.

"Kedua, gerakan kepedulian nasional yaitu agar gerakan pramuka peduli dan menaruh simpat dan empati kepada sesama, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19," jelas Dr. Bachtiar.

Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional Gerakan Pramuka dr. Joko Mursitho, M.Si, mengatakan, sudah ada contoh kegiatan tatap muka yang aman di Gerakan Pramuka.

Protokol kesehatan diterapkan secara ketat sejak awal sampai akhir.

Baca Juga: Sakit Gigi Makin Parah, Abhimana Manja Pada Kinanti: Bocoran Terpaksa Menikahi Tuan Muda 17 Oktober 2021

Pramuka, kata Joko, punya modal untuk ikut terlibat dalam penanggulangan pandemi. Salah satu kunci penanggulangan adalah disiplin. Di pramuka, disiplin adalah salah satu pendidikan pokok.

"Gerakan Pramuka harus mampu menanggulangi Covid-19," kata dia.

Dukungan Gerakan Pramuka untuk kegiatan PTM Terbatas di sekolah juga mendapat kepercayaan penuh dari Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Usman Kansong.

Menurut dia, kegiatan yang selama ini dilaksanakan pramuka untuk mendukung kegiatan PTM terbatas akan semakin kuat dilengkapi dengan informasi terkini tentang program vaksinasi yang bisa membuat semua aman.

Baca Juga: Beri Apresiasi, Menteri BUMN Erick Thohir Kunjungi Langsung Agen Brilink dan Teras BRI Kapal di Pulau Komodo

"Tentu dilengkapi pula dengan berbagai hal teknis yang bisa menjaga dan melindungi semua yang terlibat dalam proses pembelajaran di sekolah," ujarnya.

Semenjak itu, juru bicara Vaksinasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan vaksinasi adalah cara untuk membentuk kekebalan kelompok di masyarakat.

Vaksinasi memungkinkan tubuh membangun imun sehingga tubuh lebih siap jika terinfeksi virus. Perluasan vaksinasi agar kegiatan PTM terbatas bisa aman sangat penting.

"Vaksinasi menjadi salah satu upaya pokok untuk menanggulangi pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini," ujarnya.

Baca Juga: Abhimana Dibawa ke RS, Anita Mulai Mewaspadai Kinanti: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda ANTV Hari Ini

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K)., Msi, menekankan pemakaian masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan. Virus, kata dia, hanya butuh beberapa detik untuk masuk ke tubuh.

"Kalau harus beraktivitas di luar ruang dan berbicara, pakai masker ganda," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa vaksinasi aman untuk semua orang berusia di atas 12 tahun.

Untuk anak-anak, vaksin yang dapat dipakai adalah Sinovac dan Pfizer. Sebab, sudah ada hasil uji klinisnya.

Baca Juga: Abhimana Pulang Sakit Gigi, Kinanti Langsung Peluk: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda 17 Oktober 2021

Sementara bagi orang berusia di atas 18 tahun, dapat menggunakan vaksin apa pun yang tersedia.

"Jangan tunda vaksinasi. Banyak yang membahas soal vaksin ternyata belum divaksin. Karena dia takut. Padahal, vaksin aman," ujarnya.

Ia menekankan bahwa vaksinasi, disiplin memakai masker, dan menjaga jarak, serta menjaga kebersihan harus senantiasa diterapkan. Semua itu adalah ikhtiar yang perlu dilakukan disamping tetap beribadah dan berdoa. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah