JURNAL MEDAN - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu tampaknya geram dengan pernyataan Menkeu Sri Mulyani Indrawati yang menyebutkan, utang luar negeri Indonesia dari masa lalu menjadi salah satu penyebab tingginya utang pemerintah sekarang.
Menurut Said Didu, pernyataan Sri Mulyani tersebut tidak berdasarkan data dan fakta.
Said Didu menjelaskan, berdasarkan data bahwa utang luar negeri Indonesia tahun 2014 sebesar Rp2.600 triliun.
Sementara saat pemerintahan Jokowi pada tahun 2021 naik menjadi Rp 6.700 triliun.
"Warisan masa lalu ? Mari bicara data. Utang 2014 sktr Rp 2.600 trilyun. Utang saat ini Rp 6.700 trilyun," kata Said Didu melalui akun Twitternya dikutip, Rabu, 27 Oktober 2021.
Lebih lanjut ia mengungkap bahwa yang menambah utang luar negeri Indonesia 2004 hingga 2021 adalah Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan.
"Dan yangg menambah utang 2004 - 2014 dari sekitar Rp1.400 T menjadi sekitar Rp 2.600 T setahu saya Menkeunya sama dengan yang menambah dari 2014 - 2021 menjadi sekitar Rp 6.700 T. Semoga jelas," sambungnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan warisan utang Indonesia dari masa lalu menjadi salah satu penyebab tingginya utang pemerintah saat ini.