Fokus Isu Mafia Tanah, PP IPPAT Gelar Pembekalan Kode Etik Secara Hybrid Diikuti 4.234 Peserta

- 5 November 2021, 23:29 WIB
PP IPPAT Menggelar Pembekalan Kode Etik Secara Hybrid, Diikuti 4.234 Peserta Seluruh Indonesia, Fokus Isu Mafia Tanah. Foto: PP IPPAT membuka Diklatsar dan Pembekalan Kode Etik Calon PPAT di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat, 5 November 2021.
PP IPPAT Menggelar Pembekalan Kode Etik Secara Hybrid, Diikuti 4.234 Peserta Seluruh Indonesia, Fokus Isu Mafia Tanah. Foto: PP IPPAT membuka Diklatsar dan Pembekalan Kode Etik Calon PPAT di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat, 5 November 2021. /Arif Rahman/Jurnal Medan

JURNAL MEDAN - Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP IPPAT) menggelar pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) serta pembekalan kode etik kepada 4.234 calon PPAT seluruh Indonesia.

Diklatsar dan pembekalan kode etik berlangsung secara hybrid atau online dan offline pada 5-6 November 2021. Target utama pembekalan adalah safari keilmuan serta transfer knowledge kepada peserta.

Ketua umum PP IPPAT Hapendi Harahap mengatakan pihaknya berkomitmen membentuk ribuan PPAT yang santun, beretika, dan taat hukum.

Baca Juga: Ini Susunan Pengurus APJII Kepemimpinan Muhammad Arif Periode 2021-2024

Hapendi Harahap terpilih sebagai Ketua Umum IPPAT pada Maret 2021, secara khusus menyebut mafia tanah sebagai isu yang harus ditanggapi secepatnya, salah satunya melalui pembekalan kode etik.

"Kami berharap apa yang sekarang menjadi isu yang menyebut PPAT menjadi bagian dari mafia tanah itu bisa dihilangkan secepatnya," kata Hapendi Harahap usai membuka Diklatsar dan Pembekalan Kode Etik Calon PPAT di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat 5 November 2021.

Selain Diklatsar dan pembekalan kode etik, IPPAT juga telah memperkuat sinergi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

"Kementerian ATR kan telah melakukan peningkatan kualitas PPAT yang telah menempuh masa kerja 10 tahun, 20 tahun, yang mau pindah dan lain-lainnya. Nah, kami IPPAT mengambil peranan di dalamnya memberikan safari keilmuan," jelas Hapendi Harahap.

Baca Juga: Penjelasan BSSN Soal Pembangunan Kolam Renang di Kantor Sentul

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah