JURNAL MEDAN - Yayasan Riandja Sangap Gabe Arta menggelar operasi pasar minyak goreng (migor) di kompleks perumahan TNI AD dan perumahan Polri Munjul, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu, 6 Maret 2022.
Albiner Sitompul, Ketua Yayasan Riandja Sangap Gabe Arta, berharap operasi pasar migor di kompleks perumahan TNI AD dan perumahan Polri ini dapat membantu masyarakat.
"Karena di dua kompleks perumahan ini sekitar 70 sampai 75 persen itu pensiunan (TNI Polri) semua yang tinggal," kata Albiner Sitompul usai operasi pasar migor di musala kompleks perumahan TNI AD.
Dalam menggelar operasi pasar tersebut pihak yayasan bekerja sama dengan PT. Garda Eka Nata Nusantara sebagai perusahaan distributor minyak goreng.
"Jadi, disini kami itu hanya menyampaikan saja, bahwa ada minyak goreng dari distributor lalu kita sampaikan ke masyarakat di perumahan ini," jelas Albiner Sitompul.
Masyarakat yang merasakan operasi pasar tersebut merasa sangat terbantu. Apalagi harga migor yang dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sesuai aturan pemerintah yakni Rp14 ribu.
"Di tengah kelangkaan, harga minyak goreng naik, tentu kami sangat terbantu. Kami harap ada pasar murah lain, misalnya gula, daging, apalagi nanti jelang Ramadhan," ujar Anto, Ketua RW 07 KPAD Cibubur.
Baca Juga: Doa Ziarah Kubur Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan
Sementara Perwakilan RW 08 KPAD Cibubur, Rambe Hermansyah berharap masih ada lagi operasi migor selanjutnya.
Mengingat bulan Ramadhan segera datang dan kebutuhan masyarakat pasti meningkat.
"Kalau ada lagi, boleh operasi pasar ini, tapi memang minyak goreng ini penting, selama masih tersedia, pasti ada terus masyarakat yang datang beli," ujarnya.
Direktur utama PT. Garda Eka Nata Nusantara, Yudi Setiana Garda Yudia, mengatakan pihaknya menggelar operasi pasar menyalurkan 12 ribu liter minyak goreng.
"Itu jumlahnya kira-kira 1000 karton ya dan operasi pasar sudah dilakukan sejak kemarin (Sabtu malam)," ujar Yudi.
Terkait permintaan masyarakat untuk meningkatkan jumlah kuota migor dan menambah jumlah operasi pasar, Yudi mengatakan pihaknya selaku distributor tergantung dengan kiriman pabrik.
"Untuk operasi pasar ini kami minta stok tambahan ke pabrik, kami lakukan korespondensi alot karena kalau kami pakai kuota distributor itu gak akan mencukupi," jelas Yudi.
Pabrik, kata dia, sudah memiliki kuota wilayah masing-masing untuk dibagikan minyak goreng ke setiap kota-kota dan daerah.
"Kami sebagai distributor punya kewajiban untuk pembinaan pasar, bagikan ke toko-toko dan pembeli. Kalau kami pakai kuota rutin gak bisa tercukupi karena banyak pasar yang menunggu kami," jelas Yudi. ***