"With my friend, my wife, anak saya untuk holiday bukan acara pengajian, bukan acara tabligh akbar," katanya.
UAS menceritakan saat dirinya menjelaskan tujuannya dan rombongan ke Singapura hanya untuk jalan-jalan, petugas Imigrasi justru ikut mendeportasi seluruh rombongan.
"Saya menjelaskan itu supaya mereka tau bahwa kami datang hanya untuk jalan-jalan. Terus ditanya mana istrinya, kemudian saya tunjuklah disana. Rupanya mau dijemputnya, dideportasinya semua," katanya.
UAS mengatakan dirinya sempat ditahan ke dalam ruangan yang disebutnya persis seperti liang lahat.
Sementara istri, anak serta kerabat dan keluarganya ditempatkan di ruangan yang berbeda dengan dirinya.
"Dipisahnya, saya dimasukkannya ke dalam satu ruangan lebarnya 1 meter panjangnya 2 meter pas macam liang lahat. Satu jam saya diruangan kecil itu. Habis itu baru digabungkan dengan kawan dan anak saya itu," ujarnya.***