Singapura Usir UAS, Mardigu Wowiek: Bagian dari Tekanan AS atau Kebijakan Dalam Negeri Singapura?

- 26 Mei 2022, 16:27 WIB
Singapura Usir UAS Apakah Bagian Tekanan AS atau Kebijakan Dalam Negeri Singapura?
Singapura Usir UAS Apakah Bagian Tekanan AS atau Kebijakan Dalam Negeri Singapura? //Instagram Ustaz Abdul Somad

JURNAL MEDAN - YouTuber Mardigu Wowiek dalam postingan video terbarunya mempertanyakan kasus Ustaz Abdul Somad (UAS) diusir Singapura.

Dalam video tersebut Mardigu Wowiek tidak menyatakan jawaban secara gamblang namun pesannya adalah bagaimana melihat persoalan UAS secara lebih luas.

Ada dua pertanyaan yang dikemukakan oleh Mardigu Wowiek tentang pengusiran UAS dari Singapura yang kini bikin heboh di Indonesia.

Baca Juga: Bacaan Surat Al Mulk Lengkap 30 Ayat, UAS: Surat yang Bisa Menjauhkan Kita dari Azab Kubur

Pertama, Mardigu mempertanyakan apakah pengusiran UAS tersebut merupakan bagian dari tekanan Amerika Serikat.

Kedua, Mardigu mempertanyakan apakah pengusiran UAS merupakan kebijakan dalam negeri pemerintah Singapura.

Tak ada jawab jelas dari pertanyaan itu, tetapi Mardigu menyampaikan pesan bahwa ada ilmu dan benang merah yang perlu dipelajari dari peristiwa tersebut.

"Hal seperti ini penting dipahami Indonesia sebagai langkah geopolitik kawasan agar tidak dikendalikan negara lain," ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Ruh Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat? Ini Penjelasan UAS

Memahami geopolitik kawasan dan dunia, menurut Mardigu, sangat penting bagi Indonesia untuk membangun negara menjadi super power.

Jika tidak, kata dia, Indonesia hanya akan menjadi negara pasar atau pembeli produk negara lain.

Seperti selama ini Indonesia selalu menjadi penyuplai produk bahan mentah.

Mardigu kemudian mencontohkan indeks manufaktur atau produksi industri Indonesia selama ini bisa dikatakan tidak pernah tumbuh.

Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut UAS Sebagai Ulama yang Tegak Lurus, Tidak Pernah Mendompleng Kepada Penguasa

"Hasil tambang, pertanian, dan perikanan kalau tidak diolah menjadi bahan jadi ya tidak ada nilai tambah," ujarnya.

"Jangan mengatakan kita meningkatnya GDP kalau penghasilan GDP tersebut adalah perusahaan FDI asing dan usaha milik Oligarki," jelas Mardigu.

Di dalam video tersebut Mardigu juga menyinggung kekurangan Indonesia selama ini yang lemah dalam memahami geopolitik.

Akibatnya, potensi yang dimiliki Indonesia selama ini belum digarap sempurna karena tidak memahami peta dan bagaimana melihat negara lain.

Baca Juga: Pernah Masuk Daftar Ustaz Radikal, UAS Kabarkan Dirinya Ditahan dan Dideportasi dari Singapura

Sebelumnya, Kemendagri Singapura serta organisasi Islam negara itu mengkritik UAS usai dideportasi dari negara tersebut.

Sementara dari dalam Indonesia hanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengecam Singapura dan mendesak permintaan maaf.

Pasalnya, UAS hanya dilarang masuk Singapura sedangkan ulama asal Riau itu sering mengunjungi Malaysia dan dihormati di Brunei Darussalam.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah