Contoh Pidato Pembina Upacara Hari Senin untuk Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 77 Tema Persatuan dan Kesatuan

- 8 Agustus 2022, 05:27 WIB
Ilustrasi teks pidato pembina upacara HUT RI
Ilustrasi teks pidato pembina upacara HUT RI /Unsplash.com/@jcruzweb

JURNAL MEDAN - Berikut contoh naskah atau teks amanat pembina upacara untuk sambut HUT Kemerdekaan RI ke 77, pada Upacara Hari Senin dengan tema Persatuan dan Kesatuan.

Upacara bendera yang dilaksanakan pada hari Senin maupun hari-hari nasional tertentu di setiap sekolah mulai dari SD, SMP, SMA Sederajat.

Dalam kegiatan upacara bendera pasti ada yang namanya pidato atau sambutan upacara dari pembina upacara. Pidato atau sambutan dari pembina upacara merupakan sebuah amanat.

Baca Juga: Profil Yusuf Siregar, Legenda PSMS Medan Berulang Tahun Hari Ini, Seorang Polisi Dijuluki Si Tendangan Meriam

Amanat pembina upacara merupakan pesan atau arahan yang disampaikan terhadap peserta upacara bendera yang harus dikerjakan atau sebagai maupun ajakan untuk melakukan sesuatu positif.

Pembina upacara pada hari Senin biasanya adalah kepala sekolah atau guru sesuai dengan kapasitas nya untuk menjadi pembina upacara.

Hal tersebut untuk membantu para kepala sekolah dan guru yang ada di sekolah tersebut.

Baca Juga: Cerita Horor Singkat, Wanita Ini Sakit Pasca Lihat Sosok Ini di Kos Barunya, Dibawa Berobat Tak Kunjung Sembuh

Berikut ini Jurnal Medan kutip dari jagoberpidato, inilah contoh naskah atau teks amanat pembina upacara yang mudah untuk Anda hafal dan akan di sajikan pada upacara bendera

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ucapan Puji sukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan Rahmat nya lah kita dapat berkumpul untuk Upacara bendera di Lapangan yang sangat berbahagia ini.

Serta shalawat dan salam kita hadiahkan ke roh Junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang kita harapkan safaat nya di kemudian kelak.

Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf pegawai di sekolah ...

Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru

Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas sekian.

Pada hari Senin ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul persatuan dan kesatuan.

Sebagaimana yang diketahui bahwa sebatang lidi dapat dengan mudah dipatahkan, tapi seikat sapu lidi sulit untuk dipatahkan.

Untuk mematahkannya, maka bukalah ikatannya, lalu patahkan lah lidinya satu persatu.

Negara Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dan ribuan suku bangsa. Dahulu Indonesia pernah dijajah selama 350 tahun.

Penjajah menggunakan prinsip devide et impera yang artinya memecah belah dan menjajahnya. Suku bangsa- suku bangsa di Indonesia dipecah belah lalu dijajah satu persatu.

Selama 350 tahun Indonesia tidak bisa menang melawan penjajah, karena Indonesia tidak bersatu. Lalu pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda di seluruh Indonesia bersumpah untuk bersatu. Akibat dari persatuan tersebut maka tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia bisa merdeka.

Demikianlah pentingnya persatuan dan kesatuan bagi negara Indonesia. Oleh karena itu yang sangat dibutuhkan oleh NKRI adalah pemimpin yang bisa mempersatukan Indonesia.

Bukan pemimpin yang selalu gaduh, serta memicu konflik yang memecah belah persatuan. Gelar Profesor, Jenderal, Kyai, Pendeta dan gelar-gelar lainnya, bukan jaminan kapabilitas untuk mempersatukan Indonesia.

Tapi setidaknya gelar-gelar tersebut dapat menambah kepercayaan rakyat untuk mempersatukan Indonesia. Semoga Indonesia tetap bersatu.

Demikianlah amanat pembina upacara pada hari Senin ini, semoga apa yang saya sampaikan dapat di indahkan.

Terimakasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikianlah contoh Teks Amanat dari Pembina Upacara bendera hari Senin untuk Sambut HUT Kemerdekaan RI ke 77 tentang Persatuan dan Kesatuan, dengan singkat.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Sumber: Jagoberpidato.my.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah