Network
JURNAL MEDAN - Baru-baru ini beredar luas rekaman CCTV yang merekam aktivitas Brigadir J sebelum ditemukan tewas di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Rekaman CCTV yang kini beredar itu merekam aktivitas perjalana Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati dan rombongan dari Magelang, Jawa Tengah menuju Jakarta.
Dalam rekaman CCTV itu terekam bahwa, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati terekam mengganti pakaian sebanyak dua kali.
Pada rekaman CCTV pukul 15:41, Putri Candrawati beserta rombongan dari Magelang tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III.
Pada saat terekam pertama di rumah pribadi Ferdy Sambo, Putri Candrawati terlihat mengenakan sweater berwarna hijau dan celana legging hitam.
Kemudian pada pukul 17:05, Putri Candrawati kembali terekam CCTV keluar meninggalkan rumah pribadi Ferdy Sambo dengan mengenakan pakaian yang sama.
Diduga Brigadir J dihabisi oleh Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo pada pukul 17:05 sampai 17:23 WIB, karena CCTV tidak merekam lagi aktivitas Brigadir J di rumah Jalan Saguling III.
Kemudian, sekitar pukul 17.23 WIB, Putri Candrawati kembali terekam CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo.
Namun kali ini, dia terekam mengenakan pakaian berbeda seperti pakaian yang dia kenakan tadi pada pukul 15:41.
Pada rekaman CCTV pukul 17:23 ini, Putri Candrawati terlihat mengenakan pakaian set baju piyama dengan celana pendek berwarna Hijau.
Setelah itu, CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III itu tidak lagi merekam aktivititas Brigadir J.
Penetapan Tersangka
Sebelumnya Polri telah menetapkan sebanyak 4 orang tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J ini.
Baca Juga: Inilah CCTV Rekam Detik-Detik Tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo
Selain itu, Polri juga telah menegaskan bahwa kematian Brigadir J bukan tembak menembak, melainkan penembakan.
Adapun 4 tersangka tersebut diantaranya adalah Bharada E, Bripka RR, KM, dan Irjen Ferdy Sambo.
Pada kesempatan itu, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membeberkan peran dari masing-masing tersangka atas kematian Brigadir J.
Komjen Agus Andiranto menjelaskan, Bharada E berperan menembak Brigadir Yosua (Brigadir J).
"Bripka RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban, KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," katanya.
Sementara FS (Ferdy Sambo) kata Agus berperan menyuruh melakukan penembakan dan melakukan skenario seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak.
"FS, menyuruh melakukan, dan menskenario peristiwa, seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak," kata Agus.***
