Pesangon Tak Kunjung Dibayarkan, FSP BUMN Bersatu dan Buruh Ancam Blokir TMII Saat Acara G20

- 10 Oktober 2022, 18:22 WIB
Potret Taman Mini Indonesia Indah
Potret Taman Mini Indonesia Indah /Instagram.com/@kemenpupr

JURNAL MEDAN - Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN (FSP BUMN) Bersatu Arief Poyuono mengatakan akan mengajak buruh dan KSPI untuk bersolidaritas pada karyawan TMII yang belum dibayar pesangon oleh PT. Taman Wisata Candi (TWC).

Dalam keterangan kepada awak media, Arif Poyuono mengatakan puluhan karyawan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) belum mendapatkan pesangon kepada karyawan yang tidak dipekerjakan sejak Maret hingga Oktober 2022.

Aksi solidaritas dilakukan dengan cara memblokir jalan masuk ke TMII pada saat perhelatan G20 yang akan berlangsung di TMII.

Baca Juga: Link Download Lagu YouTube Pakai GO-MP3 dan YTMP3 di HP, Gratis 'Download' MP3, MP4 Video, 3GP Tanpa Aplikasi

Aksi ini sekaligus sebagai bentuk dukungan agar PT TWC membayar pesangon 30 karyawan TMII.

"Kami akan memblokir jalan masuk TMII karena pesangon merupakan hak dasar bagi buruh yang terkena PHK, " kata Arief kepada wartawan, Senin, 10 Oktober 2022.

Sementara itu, spanduk yang terpasang di sekitar TMII meminta pertolongan kepada Presiden Jokowi agar mendengar keluhan masyarakat kecil.

Masyarakat kecil, khususnya pekerja yang belum dibayarkan pesangonnya oleh pengelola TMII yang ditunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni TWC.

Baca Juga: One Piece 1063 Spoiler Reddit: Duel Vegapunk dan SHP vs CP0, Rob Lucci Pilih Mundur

Spanduk tersebut bertuliskan, "Dibawah TWC, TMII dirombak jadi etalase megah Indonesia, tapi pesangon karyawan TMII puluhan tahun mengabdi tidak dibayar, karyawan lama banyak yang didepak!! Tolong kami Pak Jokowi!!."

Selain itu, ada juga spanduk lain yang bertuliskan berbeda, tapi tuntutan tetap sama agar Presiden Jokowi mengetahui persoalan pengelola TMII yang belum membayar pesangon karyawan.

Tulisan tersebut berisi, "Bapak Presiden tolong kami orang kecil. Karyawan TMII mengabdi sejak puluhan tahun. Kami telah pensiun sejak bulan Maret sampai Oktober 2022. Tapi uang pesangon kami tidak dibayarkan oleh PT. TWC. Tolong kami Pak Jokowi."

Salah satu mantan karyawan TMII Sri Rahayu alias Yayuk membenarkan belum dibayarkan pesangonnya oleh Pengelola TMII yakni PT. TWC.

Baca Juga: Update Liga 2 : PSDS Deli Serdang Resmi Umumkan Eks PSMS Medan Suimin Diharja Sebagai Pelatih Baru

Ia mengaku sudah 38 tahun bekerja, tapi begitu dirumahkan tidak dibayar pesangonnya oleh pengelola TMII.

"Iya betul (belum dibayar pesangon). Saya sudah 38 tahun 3 bulan kerja, dan peneiun bulan Maret 2022. Tanggal 1 April sudah tidak kerja," kata Yayuk saat dihubungi wartawan, Kamis, 6 Oktober 2022.

Sampai saat ini, Yayuk mengatakan belum ada informasi dari Pengelola TMII yang baru. Kenapa pesangon tidak dibayarkan dari Maret 2022 sampai Oktober 2022.

"Saya enggak tahu kenapa belum dibayarkan. Pokoknya bulan Maret masih terima gaji, dan 1 April sudah tidak kerja," jelas dia.

Baca Juga: Golkar Tegaskan KIB Solid, Ibarat Kapal Tak Akan Bocor di Tengah Jalan, Airlangga Singgung Tambahan Dukungan

Sebelumnya, Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Tri Sasono menyoroti kabar belum dibayarkan pesangon 30 orang pekerja TMII oleh pengelola barunya yakni PT TWC.

Menurut dia, karyawan hanya menuntut pesangon yang rata-rata sudah bekerja selama 25 tahun lebih, tapi tidak kunjung dicairkan.

Selain itu, karyawan lama banyak dilepas jabatannya, diganti orang BUMN yang tidak kompeten dan tak mengerti mengelola TMII.

"Pesangon tidak pernah dibayar oleh TWC sejak Maret 2022 sampai sekarang. Bahkan tidak pernah ada tanggapan dari EVP TMII," kata Tri pada Rabu, 5 Oktober 2022.

Baca Juga: Tabel Spesifikasi Lengkap Vivo V25e, RAM Besar 8 GB dan Kamera Utama 64 MP di Harga 3 Jutaan

Tidak saja soal pesangon, Tri mengungkap ada kegagalan dalam mengelola TMII sejak diambil alih oleh TWC tersebut.

Ia menilai TWC tidak kapabel mengelola TMII sehingga pengelolaan sebaiknya dikembalikan lagi kepada swasta.

Padahal Tri menilai pengambilalihan TMII oleh pemerintah tujuannya untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

Ternyata setelah hampir 8 bulan justru jadi berantakan semua ketika pengelolaan TMII diberikan kepada pihak TWC.

Baca Juga: Cek Kelebihan dan Kekurangan Vivo V25e, Ponsel Mid Range di Harga 3 Jutaan Punya RAM 8 GB

"TMII juga tengah dilakukan penataan ulang kayaknya cuma alasan klise saja, karena memang TWC tidak profesional mengelola TMII," jelas dia.

Harusnya, kata Tri, pengelolaan TMII dilakukan melalui tender bukan ditunjuk langsung kepada TWC.

Dengan demikian, pihak swasta bisa ikut melakukan tender pengelolaan TMII agar nantinya pengelolaan TMII akan jauh lebih profesional.

"Karena setelah renovasi Rp1,3 triliun tidak ada hasil signifikan. Bahkan tercium indikasi ada kerugian negara dari hasil renovasi seadanya. Banyak aset-aset TMII peninggalan yang dijual obral. Padahal aset-aset tersebut sangat bernilai jika dikelola TMII," ujarnya.

Baca Juga: Pernah Jadi Artis Figuran, Inilah Profil Bunda Corla Viral di TikTok, Kini Tinggal di Jerman

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengambil alih pengelolaan TMII setelah Presiden RI Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII pada 31 Maret 2021. Proses pengambilalihan TMII dimulai sejak 1 April 2021.

Yayasan Harapan Kita, selaku pengelola waktu itu, diberi waktu tiga bulan untuk menyerahkan pengelolaan aset negara tersebut ke tim transisi yang dibentuk Kemensetneg.

TMII dikelola oleh Yayasan Harapan Kita berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 51 Tahun 1977 selama 44 tahun terakhir.

Usai mengambil alih Taman Mini, Kementerian Sekretariat Negara langsung bekerja sama dengan PT. Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko untuk memanfaatkan objek wisata itu.

Baca Juga: Drama Bintang Samudera 10 Oktober 2022: Resmi Jadian, Nagita Minta Maaf Kepada Andra

Selanjutnya, Presiden Jokowi meninjau progres renovasi TMII yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,1 triliun pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Jokowi tentu berharap renovasi TMII ini dapat menjadikan TMII sebagai tujuan wisata masyarakat untuk melihat keberagaman seni dan budaya yang dimiliki Indonesia.

"Kita harapkan setelah direnovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini menjadi tujuan wisata masyarakat dan juga turis mancanegara. Saya titip pesan juga tarifnya jangan mahal-mahal, rakyat harus bisa tetap menikmati TMII ini," kata Jokowi.

Sejak diresmikan pada tahun 1975, TMII belum pernah dilakukan renovasi secara besar-besaran sehingga banyak bangunan dan anjungan-anjungan provinsi yang sudah rusak serta keropos.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Suami Pengganti 10 Oktober 2022: Baper Parah! Ariana Cemburu Lihat Dinda Dekati Saka

Untuk itu, Jokowi meminta kepada pengelola TMII menggelar secara rutin acara-acara yang berkaitan dengan seni budaya.

"Jadi ada calendar of event yang jelas sehingga menjadi sebuah tontonan yang baik untuk rakyat terutama untuk anak-anak kita," kata Jokowi.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TWC, Mohamad Nuh Sodiq membantah pesangon karyawan TMII belum dibayarkan.

Kata dia, sejak perseroan mendapatkan mandat dari Setneg untuk mengelola TMII, Perseroan telah memenuhi kewajiban kepada para karyawan sepenuhnya. Bahkan pada saat pandemi ketika TMII tidak beroperasi.

Baca Juga: Heru Budi Hartono Diserang Isu Korupsi, Jokowi Bersuara Kualitas Pj Gubernur DKI Jakarta Ganti Anies Baswedan

"Kita juga enggak sewenang-wenang. Saat di-take over atau diserahkan, kita membayar seluruh gaji para karyawan TMII meski enggak beroperasi. Saat ini nggak beroperasi karena masih revitalisasi," ujarnya kepada wartawan pekan lalu.

Menurut dia, perseroan merasa keberatan jika harus terus menerus melakukan penalangan tanpa kejelasan hukum dan dana penggantian pesangon.

"Dana talangan ini kita harap ada kejelasan dulu. Jangan sampai talangan terus kita nggak dapat penggantian. Kalau ada penggantian bentuknya apa. Nilainya cukup besar," ujarnya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah