Sementara dirinya akan menghadapi jajaran yang berpengalaman dan memiliki kemampuan teknokratis bersama ASN Jakarta.
"Saya sampaikan waktu itu, kita siap untuk kerja sama-sama. Itu pertemuan pertama kali kita dengan seluruh jajaran," ujarnya.
Sebagai gubernur, Anies mengaku belajar banyak selama 5 tahun setiap kali bertemu, berinteraksi dengan ASN namun hasilnya adalah sintesa, terobosan, dan kolaborasi.
"Kita belajar hal-hal yang besar dan sulit. Misalnya kolab baru mulai kita lakukan. Kita membuat inovasi, pembiayaan, penganggaran, sampai hal-hal yang remeh temeh."
Anies kemudian menceritakan di saat gagasan dan narasi yang diwujudkan dalam kerja nyata, tiba-tiba dunia dilanda pandemi Covid-19.
Jakarta adalah episentrum pandemi dan paling pertama terkena di Indonesia. Anies dan seluruh jajarannya mendapatkan tantangan besar.
"Suasananya seperti perang, melawan musuh yang tidak terlihat dan kita semua secara pribadi belum punya pengalaman soal itu," ujar dia.
Kemudian Anies juga mengingatkan kesedihan terbesar saat DKI Jakarta kehilangan Sekda Saifullah yang wafat karena Covid sehingga keluarga besar ASN dan warga ibu kota berduka.
Baca Juga: Komentar PKS Soal Anies Baswedan Antitesis Jokowi, Apakah Sama Saat Jokowi Menjadi Antitesis SBY?