Gaya Anies Baswedan Terakhir Ngantor Sebagai Gubernur DKI: Kali Ini Saya Pidato Pakai Teks, Bukan Spontanitas

- 15 Oktober 2022, 16:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Pj Gubernur DKI Terpiilih Heru Budi Hartono (kanan) saat melakukan pertemuan di Balai Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Pj Gubernur DKI Terpiilih Heru Budi Hartono (kanan) saat melakukan pertemuan di Balai Kota. /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol

JURNAL MEDAN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencuri perhatian kala menggelar acara pamitan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ngantor terakhir di Balai Kota, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dalam kesempatan tersebut Anies Baswedan datang membawa istri Fery Farhati dan anak-anaknya, termasuk orangtua dan mertua.

"Kami datang sekeluarga," kata Anies Baswedan membuka pembicaraan.

Baca Juga: Purna Tugas di Jakarta, Relawan Anies Baswedan Berikan Mandat Pindah ke Istana Negara Lewat Gerakan Rakyat

Ia kemudian melanjutkan dengan pernyataan bahwa selama 5 tahun bertugas di Jakarta, keluarga besarnya bertambah karena menemukan keluarga baru.

Bahwa 5 bukanlah waktu yang singkat, tetapi dilalui dengan perjalanan yang penuh kesan, penuh kenangan, banyak tantangan, dan meraih banyak capaian.

"Kali ini saya (pidato) baca teks, saya baca teks. Sesuatu yang kami siapkan untuk kami pikirkan, kami sampaikan. Ini bukan spontanitas," ujarnya.

Anies kemudian menceritakan masa-masa saat awal ia menjabat. Bahwa dirinya di Jakarta membawa mandat rakyat.

Baca Juga: Anies Baswedan Antitesis Jokowi Dibalas Isu Reshuffle, Relawan Ikut Teriak

Sementara dirinya akan menghadapi jajaran yang berpengalaman dan memiliki kemampuan teknokratis bersama ASN Jakarta.

"Saya sampaikan waktu itu, kita siap untuk kerja sama-sama. Itu pertemuan pertama kali kita dengan seluruh jajaran," ujarnya.

Sebagai gubernur, Anies mengaku belajar banyak selama 5 tahun setiap kali bertemu, berinteraksi dengan ASN namun hasilnya adalah sintesa, terobosan, dan kolaborasi.

"Kita belajar hal-hal yang besar dan sulit. Misalnya kolab baru mulai kita lakukan. Kita membuat inovasi, pembiayaan, penganggaran, sampai hal-hal yang remeh temeh."

Baca Juga: Wanda Hamidah Pernah Terciduk Berjaket NasDem, Kini Sebut Anies Baswedan Otak Dibalik Penggusuran Rumahnya

Anies kemudian menceritakan di saat gagasan dan narasi yang diwujudkan dalam kerja nyata, tiba-tiba dunia dilanda pandemi Covid-19.

Jakarta adalah episentrum pandemi dan paling pertama terkena di Indonesia. Anies dan seluruh jajarannya mendapatkan tantangan besar.

"Suasananya seperti perang, melawan musuh yang tidak terlihat dan kita semua secara pribadi belum punya pengalaman soal itu," ujar dia.

Kemudian Anies juga mengingatkan kesedihan terbesar saat DKI Jakarta kehilangan Sekda Saifullah yang wafat karena Covid sehingga keluarga besar ASN dan warga ibu kota berduka.

Baca Juga: Komentar PKS Soal Anies Baswedan Antitesis Jokowi, Apakah Sama Saat Jokowi Menjadi Antitesis SBY?

"Saya melayat, saya ziarah ke makamnya, sekaligus juga saya ziarah ke Rorotan tempat makam covid. Kita kehilangan betitu banyak saat pandemi," kata dia.

Namun Anies bersyukur karena dibalik ujian besar pandemi Bangsa Indonesia khususnya Jakarta tetap solid, gigih, dan semua rela berkorban.

"Itu adalah masa berat, tapi itu justru menegaskan dan menunjukan bahwa kita bisa kerja bersama, kita bisa solid, kita bisa saling topang. Dan di masa itu kegigihan dalam perjuangan, kerelaan dalam berkorban, semua turun tangan," jelasnya.

Soal prestasi dan pencapaian selama memimpin Jakarta, Anies mengaku tak punya waktu untuk bercerita banyak karena banyak perubahan terjadi.

Baca Juga: DPP Belum Ada Sikap, PPP Banda Aceh Dukung Anies Baswedan Sebagai Bakal Capres, KIB Terus Digocek?

"Ketika kita berbicara transportasi publik, perbaikan transportasi publik, taman-taman baru, inovasi perpajakan, aplikasi Super App, inovasi proses kependidikan, kegiatan seni, budaya, literasi, pendidikan berkeadilan, inovasi layanan kesehatan, dukungan usaha kecil, fasilitas olahraga kelas dunia, bantuan sosial marjinal, kami tak punya cukup waktu menjelaskan."

"Fasilitas olahraga kelas dunia, bantuan sosial untuk yang marjinal, kota yang aman bagi anak dan perempuan, PKK yang berdaya, penanganan bencana yang lebih tanggap, kota yang bersahabat air, tata kelola pemerintahan yang lebih baik, wisata urban yang menjadi baik, kota yang lebih peduli pengembangan lingkungan, regulasi hukum yang menghadirkan keadilan," ujar Anies yang disambut tepuk tangan para ASN.

Baca Juga: Bak Serah Terima Jabatan Dengan Heru Budi Hartono, Instagram Anies Baswedan Diserbu Netizen: Siap-siap RI 1

Anies mengatakan bahwa pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah naik kelas menjadi apartatur pemerintah kelas dunia.

Aparat pemerintah yang wawasannya global, tolak ukur kinerjanya global, yang profesionalismenya tingkat dunia, yang keterbukaan semangat kolaborasinya menjadi teladan bagi semua.

Dan aparat pemerintah yang keinginannya untuk belajar, untuk meningkatkan kemampuan mengejar kesempuranaan tidak pernah berhenti.

Bulan lalu, pada saat DKI Jakarta menjadi tuan rumah Youth 20 (Y20), para perwakilan kota-kota dunia datang ke Jakarta, "Mereka terpesona melihat kota ini."

Baca Juga: Efek Anies Baswedan Mulai Terasa di Medan, Anggota Partai Nasdem Bertambah Pasca Deklarasi Bakal Capres

"Jadi, kalau saya ditanya apa capaian kelas dunia yang bapak paling banggakan dari Jakarta, maka jawaban saya adalah aparat pemerintahnya," kata Anies yang disambut tepuk tangan ASN.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah