Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi 18 November 2022 Terbaru, Judul Hakikat Cinta Rasul dan Implementasinya

- 17 November 2022, 11:10 WIB
Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi 18 November 2022 Terbaru, Judul Hakikat Cinta Rasul dan Penerapannya
Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi 18 November 2022 Terbaru, Judul Hakikat Cinta Rasul dan Penerapannya /Pixabay

JURNAL MEDAN - Berikut contoh naskah Khutbah Jumat ternaru Edisi 18 November 2022 dengan tema Hakikat Cinta Rasul.

Pilihan teks Khutbah Jumat ini dilengkapi dengan Khutbah I dan khutbah II.

Setiap insan yang mencintai Rasulullah harus membuktikan dengan implementasi.

Yaitu diwujudkan dengan penuh semangat berpegang teguh ddengan berpegangan landasan syari dan menghidupkan Sunnah.

Baca Juga: Cek Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius

Dengan cara mengamalkan dan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan yang diperintahkan Allah SWT.

Berikut ini contoh naskah Khutbah Jumat Edisi 18 November 2022.

Khutbah Pertama

,الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وَبَارِكْ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ

Jama’ah Jumat yang semoga dirahmati Allah Ta’ala, Tentunya, kita sebagai ummat Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam membutuhkan cinta kepada beliau, bahkan melebihi cinta kita kepada orangtua kita, dan bahkan lebih dari cinta kita terhadap diri kita sendiri.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (Q.S. At-Taubah, Ayat 24)

Baca Juga: Spoiler One Piece 1067 Reddit, Sosok dengan Bounty Tertinggi Akan Muncul, Dragon Akhirnya Turun Tangan

Dan dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,

ٱلنَّبِيُّ أَوۡلَىٰ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ مِنۡ أَنفُسِهِمۡ

“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri.” (Q.S. Al-Ahzab, Ayat 6).

Disebutkan dalam sebuah hadits,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ فَإِنَّهُ الْآنَ وَاللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآنَ يَا عُمَرُ

Dari Abdullah bin Hisyam menuturkan; kami pernah bersama Nabi ﷺ yang saat itu beliau menggandeng tangan Umar bin Khattab, kemudian Umar berujar, “Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala-galanya selain diriku sendiri.” Nabi ﷺ bersabda, “Tidak, demi Dzat yang jiwa berada di tangan-Nya, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Maka Umar berujar; ‘Sekarang demi Allah, engkau lebih aku cintai daripada diriku’. Maka Nabi ﷺ bersabda, “Sekarang (baru benar) wahai Umar.” (H.R. Al-Bukhari nomor 6632)

Sidang jamaah Jumat yang semoga dirahmati Allah Ta’ala.

Bagaimana hakikat mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?

Tentunya bukan sekedar pengakuan dari lisan belaka, tapi dengan keyakinan, dan amalan bukti cinta kepada beliau.

Beberapa cara mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Membenarkan segala apa yang datang dari beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsunya”.

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ

“Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (Q.S. An-Najm, Ayat 3-4)

Beradab ketika nama beliau, hadits-hadits beliau disebutkan, dan apa saja yang berkaitan dengan beliau.
Adab yang penting ketika nama beliau disebutkan adalah kita mesti bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena jika tidak, maka kita adalah orang pelit yang disebutkan dalam hadits,

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

Dari Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebutkan di hadapannya maka ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku.” (H.R. At-Tirmidzi no. 3546, shahih al-Albani)

Mengikuti seluruh apa yang beliau tuntun, dan tunjukan.
Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. Ali ‘Imran, Ayat 31)

Berkata Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu

اتَّبِعُوا، وَلا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ، كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ

“Ittiba’lah (ikutilah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan janganlah membuat bid’ah. Karena (petunjuk Nabi) itu sudah cukup bagi kalian. Semua bid’ah adalah sesat.”

Berhukum dengan hukum Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Allah Ta’ala berfirman,

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

“Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (Q.S. An-Nisa’, Ayat 65).

Menyebarluaskan dan mendakwahkan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Beliau bersabda,

بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً

“Sampaikanlah dariku walau satu ayat” (H.R. Al-Bukhari nomor 3461)

Membela kehormatan dan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah Ta’ala akan terus menolong Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melakukan pembelaan terhadap beliau. Tapi pertanyaannya, apakah kita punya andil dalam hal ini sebagaimana para sahabat yang mempertaruhkan nyawa mereka demi membela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Syaikh Ath-Tharify mengatakan, “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak butuh dibela oleh siapa pun dari kita namun setiap kita butuh untuk membela beliau sebagai bukti keimanan kita kepada beliau shallallahu alaihi wasallam.”

Jama’ah kaum muslimin rahimakumullah.

Inilah beberapa diantara cara membuktikan cinta kita kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, meskipun masih banyak sebenarnya, tapi karena waktu yang membatasi kita.

Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita semua bersama Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam di surga firdaus kelak

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ
وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

Sebagai penutup, mari kita memperbanyak shalawat kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
رَبَّنَا اَتِنَافىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ
إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ

***

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x