Khutbah Jumat Singkat Edisi 16 Desember 2022. Meningkatkan Kualitas Keimanan dengan Meniru Hijrah Para Nabi

- 15 Desember 2022, 11:08 WIB
Khutbah Jumat Singkat Edisi 16 Desember 2022. Meningkatkan Kualitas Keimanan dengan Meniru Hijrah Para Nabi
Khutbah Jumat Singkat Edisi 16 Desember 2022. Meningkatkan Kualitas Keimanan dengan Meniru Hijrah Para Nabi /Pixabay

Kaum muslimin sidang shalat Jumat rahimakumullah, Di antara nikmat yang paling pantas untuk kita syukuri ialah Allah dengan taufik dan ridha-Nya menganugerahkan nikmat kehidupan sehingga kita bisa memasuki tahun baru 1444 hijriah, Alḥamdulillâh wa Syukru Lillâh. Bulan dan tahun baru Islam yang mengandung satu peristiwa penting penuh makna dalam sejarah peradaban umat Islam, yaitu hijrah.

Meskipun telah berlalu lebih dari empat belas abad, namun kenangan dan rekam sejarahnya masih senantiasa terngiang dan terpatri dalam sanubari kaum muslimin.

Maka tak heran, kita lihat kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia, khususnya di negeri-negeri kaum muslimin, mereka memperingati salah satu peristiwa paling bersejarah ini guna menghidupkan spirit Hijrah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak terkecuali dengan diri kita, semoga kita termasuk golongan yang mau mengambil pelajaran dari setiap episode kehidupan Nabi yang mulia. Innamâ yatażakkaru ûlûl albâb.

Agar peringatan tahun baru hijriah ini tidak hanya menjadi sekadar formalitas yang jauh dari makna dan hakikatnya, maka marilah kita berefleksi sedikit pada pelajaran dan pesan-pesan ilahiah yang terkandung di dalamnya guna menjadi kebaikan bagi kehidupan kita.

Selain itu, tahun baru hijriah seharusnya bisa menjadi momentum terbaik bagi kita untuk mengenal salah satu episode dan skenario kehidupan manusia paling mulia, Nabi mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagaimana perjuangan, ujian, cobaan, bahkan penderitaan yang beliau alami yang semoga bisa menjadi pelajaran kehidupan terbaik bagi kita selaku umatnya.

Bagi kita hijrah tidak hanya sekadar berpindah dari satu tempat ke tempat lain, atau dari satu negeri ke negeri lainnya. Tidak hanya itu. Makna hijrah sejatinya lebih luas dan lebih komprehensif melebihi itu semua. Bahkan maknanya akan senantiasa abadi tak lekang dimakan waktu, senantiasa wujud dan nyata sampai hari kiamat nanti.

Hijrah dalam maknanya yang lebih luas ialah hijrah dari jahiliah kepada Islam, dari syirik dan khurafat kepada iman dan tauhid, dari kemaksiatan kepada ketaatan, kebodohan kepada ilmu, dari kemiskinan kepada kecukupan, dari kerakusan dan ketamakan kepada qana’ah dan ridha, dari kemungkaran kepada makruf, dari kemalasan kepada kesungguhan, dari kesombongan kepada kerendahan hati, dari individualis dan egois kepada empati dan simpati, dari bakhil kepada dermawan, dari hubbud dunya ila hubbil akhirah, dan seterusnya.

Hijrah ialah salah satu solusi hidup terbaik seorang muslim dan mukmin yang mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh, kemuliaan tidak akan pernah diraih oleh hamba yang tidak pernah melakukannya.

Mengapa? Karena menjaga identitas dan eksistensi diri kaum Muslimin merupakan kewajiban dan kebutuhan yang asasi dalam kehidupan. Maka, hijrah adalah solusinya.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah