JURNAL MEDAN - Banjir di Kabupaten Bekasi membuat sejumlah sekolah terendam. Kegiatan belajar mengajar (KBM) sementara dilakukan via online.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, berdasarkan laporan data sementara ada 40 bangunan sekolah terendam banjir. Rinciannya, 35 bangunan SD dan lima bangunan SMP.
"Untuk sementara murid-muridnya belajar di rumah, dan kondisinya yang masih memungkinkan dilakukan KBM secara daring," kata Dani.
Jika dalam kurun waktu selama seminggu banjir belum juga surut, Dani menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan agar membuka sekolah darurat.
"Jika seminggu air belum surut, Disdik akan memfasilitasi pembukaan sekolah-sekolah darurat di balai desa, masjid dan bangunan-bangunan lainnya yang memungkinkan," ujar dia.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda mengatakan, jika murid tidak bisa hadir karena bangunan terendam banjir maka kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau daring, seperti ketika Covid-19 mewabah.
"Kalau anak sampai tidak bisa hadir karena banjir, kepala sekolah sudah punya cara mestinya secara online seperti dulu waktu Covid-19, jadi kepala sekolah biasanya sudah lebih paham itu," kata Carwinda.