Survei: Ganjar dan PDIP Nyungsep Gara-gara Tolak Timnas Israel, Golkar dan Airlangga Jadi Pengganti

- 14 April 2023, 16:26 WIB
Sebuah foto beredar di media sosial dengan wajah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertuliskan ucapan terimakasih telah menolak Israel di Piala Dunia U-20 2023. Ganjar merupakan salah satu pihak yang menolak Israel di Piala Dunia U-20 2023.
Sebuah foto beredar di media sosial dengan wajah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertuliskan ucapan terimakasih telah menolak Israel di Piala Dunia U-20 2023. Ganjar merupakan salah satu pihak yang menolak Israel di Piala Dunia U-20 2023. /Foto/Tangkapan layar Twitter @FaktaSepakbola

JURNAL MEDAN - Koordinator Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) Agusta Irawan mengatakan, dampak penolakan timnas Israel di Piala Dunia U 20 mempengaruhi elektabilitas bakal capres dan partai pendukung.

Ini terbukti dari hasil survei JJI yang menyatakan jika Pemilu diadakan saat ini, Partai Golkar mengeser posisi PDI Perjuangan (PDIP) sebagai pemenang pemilu mendatang.

Elektabilitas Partai Golkar 21,3 persen, kemudian di urutan kedua partai Gerindra 15,3 persen, sedangkan urutan ketiga PDIP dengan 10,2 persen.

Baca Juga: Fitri Krisnawati Tandjung Bagikan Ratusan Paket Sembako di Sorkam: Semoga Jadi Berkah Bagi Kita Semua!

Selanjutnya Demokrat 8,4 persen, PKB 7,3 persen, Nasdem 6,2 persen, PPP 5,6 persen, Perindo 4,2 persen, PKS 3,2 persen, dan PAN 2,9 persen.

"Gabungan parpol lainnya 6,2 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 9,2 persen," kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 April 2023.

Survei juga menunjukkan penolakan Timnas Israel yang mengakibatkan gagalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia berdampak signifikan terhadap pilihan publik terhadap Tokoh Bakal Capres dan Parpol

Hasil survei JJI menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo dan parpol yang menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 turun signifikan.

Baca Juga: SDN Cipayung 4 Gelar Pesantren Ramadhan dan Berbagi Sembako, Komite dan Kepala Sekolah Kompak Bilang Begini

Ganjar Pranowo pada survei JJI di bulan Februari 2023 elektabilitasnya 12,6 persen, turun menjadi 8,1 persen, begitu juga dengan tingkat keterpilihan PDIP dan PKS.

PDIP terpental diurutan ketiga dengan tingkat keterpilihan 10,2 persen, di mana sebelumnya berada di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan 16,9 persen.

Begitu juga dengan PKS yang elektabilitasnya melorot akibat penolakan PKS terhadap Timnas Israel.

Tingkat keterpilihan PKS hanya 3,2 persen. Padahal hasil survei JJI sebelumnya di angka 5,3 persen.

Baca Juga: Semakin Viral, Ini Kelanjutan Wanita Asal Medan Pemenang Flash Sale Mobil Rp1

"Publik memandang tokoh-tokoh tersebut seperti Ganjar Pranowo dan PDIP, PKS telah melakukan politisasi sepakbola, sehingga mayoritas publik kecewa. Mereka beralih pilihannya ke tokoh lainnya dan Parpol yang tidak melakukan politisasi sepakbola Piala Dunia U20," ucap Agus.

Untuk preferensi publik terhadap elektabilitas tokoh bakal Capres dan parpol terkait pembatalan Piala Dunia U-20, bursa capres masih didominasi lima nama.

Mereka adalah Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani.

Dalam survei ini nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektabilitas tokoh tokoh kandidat capres jika pilpres digelar saat ini.

Baca Juga: Demo di Kejari Tapsel, Massa Tuntut Ketua Harian KONI Tapsel Ditetapkan Jadi Tersangka

Tingkat elektabilitas Airlangga sebesar 29,2 persen di urutan kedua ada Prabowo Subianto yang mencatatkan tingkat elektabilitas nya sebesar 20,6 persen.

Sementara, elektabilitas Anies Baswedan ada di urutan ketiga dengan 10,2 persen, dan Ganjar Pranowo 8,1 persen di urutan keempat.

Di urutan kelima ada Puan Maharani dengan tingkat elektabilitas 7,2 persen, kemudian secara berurutan ada nama Andika Perkasa 5,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,3 persen, Muhaimin Iskandar 2,7 persen dan yang tidak memilih sebanyak 12,3 persen.

Survei juga memprediksi Pilpres 2024 akan menjadi pemilu yang menarik dan penuh pertarungan gagasan serta ide, tanpa membawa politik identitas yang membuat masyarakat terpolarisasi.

Baca Juga: Jelang Konfrensi PWI Tabagsel 2023 Sejumlah Nama Terus Bermunculan

Hal ini terjawab dalam survei bahwa 92,2 persen masyarakat ingin kriteria presiden merupakan tokoh yang mampu menyatukan komponen bangsa, tidak berideologi politik identitas sebagai tema kampanyenya nanti.

Kemudian sebanyak 94,2 persen masyarakat menginginkan presiden yang mampu mengelola perekonomian dan sudah punya rekam jejak yang jelas dalam mengelola perekonomian nasional.

Menanggapi Survei JJI terkait pengaruh penolakan timnas Israel di Piala Dunia U 20, Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) dan Ketua Alumni Sepak Bola Universitas Indonesia, Sarman El Hakim mengatakan dampak penolakan itu sangat besar bagi Indonesia di mata dunia.

Namun saat ditanyakan dampak politik atau Pilpres 2024, Sarman menilai bahwa dengan penolakan yang dilakukan Ganjar Pranowo dan PDIP terkait timnas Israel, maka berdampak bagi dukungan politik.

Baca Juga: Rakornas Ekososbud Kendari: Kerukunan Masyarakat Menuju Pemilu 2024 Sangat Penting

Hal ini menjadi peluang bagi Airlangga dan Golkar untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia dengan tragedi tersebut.

"Ya kalau saya lihat dukungan pembatalan Piala Dunia U-20 oleh Ganjar Pranowo dan PDIP pastinya akan berdampak. Apalagi masyarakat Indonesia hampir semua menggemari sepak bola," kata Sarman.

Selain itu, Sarman melihat survei JJI akan menjadi peluang bagi Golkar dan Airlangga untuk mendapatkan hati masyarakat.

Pasalnya, Airlangga sosok sebagai pengganti Jokowi yang membuat sepak bola Indonesia menjadi maju.

Baca Juga: Mendagri Imbau Daerah Gencarkan Langkah-langkah Pengendalian Inflasi Jelang Lebaran 2023

Dia juga berharap Airlangga menjadi sosok yang mampu membawa perubahan olahraga khususnya sepak bola Indonesia.

"Saya harap Airlangga bisa meneruskan program Jokowi yang mendukung majunya sepak bola Indonesia.Hal ini membuat Airlangga mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia yang ingin sepak bola maju," ujarnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin, menilai survei JJI terkait anjloknya Ganjar Pranowo dan PDIP karena menolak Israel harus dievaluasi.

"Ya kalau dilihat dari survei JJI suara Ganjar dan PDIP menjadi anjlok dan PDIP hingga di bawah Golkar dan Gerindra karena dampak penolakan Piala Dunia U 20," kata Ujang kepada awak media, Jumat, 14 April 2023.

Baca Juga: Delapan Arahan Presiden Jokowi di Acara Musrenbang DKI Jakarta

Jika PDIP dan Ganjar tidak evaluasi, maka akan tergerus pada pilpres 2024, sehingga ini menjadikan peluang untuk Airlangga Hartarto atau Golkar menang di Pilpres 2024.

"Ya kalau Ganjar dan PDIP tidak ada evaluasi, maka suara PDIP dan Ganjar akan tergerus di Pilpres 2024 dan bisa menjadi peluang Airlangga atau Golkar untuk menguasai suara di Pilpres 2024," ujarnya.*** 

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah