Papua Barat Diminta Tingkatkan Ekosistem dan Inovasi Pengelolaan Sagu

- 21 Mei 2023, 21:59 WIB
Inilah alasan mengapa Orang Papua menjadikan sagu sebagai makanan pokok ketimbang nasi atau beras
Inilah alasan mengapa Orang Papua menjadikan sagu sebagai makanan pokok ketimbang nasi atau beras /Tangkapan layar YouTube/ian irman/

JURNAL MEDAN - Sagu merupakan salah satu potensi lokal yang dimiliki masyarakat Papua Barat.

Sagu, bahan pangan pokok ini diperkaya dengan kandungan gizi yang tinggi. Meski demikian, potensi tersebut belum banyak dikembangkan masyarakat di wilayah Timur Indonesia.

Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus memacu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat agar meningkatkan ekosistem inovasi pengelolaan sagu di wilayahnya.

Baca Juga: Nonton Download Kimetsu no Yaiba Season 3 Episode 7 Sub Indo. Streaming Anime Tidak Otakudesu Samehadaku

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menerima kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat di Ruang Video Conference BSKDN menyampaikan pesan tersebut.

Kunjungan itu dalam rangka meminta BSKDN untuk memfasilitasi Pemprov Papua Barat terkait bimbingan teknis Indeks Inovasi Daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN.

Yusharto menjelaskan, hal paling penting dalam perkembangan inovasi suatu daerah terletak pada upaya pemerintah daerah (Pemda) menciptakan ekosistem inovasi yang baik.

Dia berharap dengan adanya ekosistem yang mendukung, inovasi dapat berjalan secara berkesinambungan.

Baca Juga: Sinopsis FILM Dog Eat Dog Bioskop Trans TV Malam Ini, Film Aksi yang Dibintangi Nicolas Cage

"Makanya kita berangkat dari apa yang sudah ada, selanjutnya apa yang sudah dihasilkan oleh satu inovasi itu akan menjadi input untuk inovasi berikutnya yang dilakukan oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang lain," ujarnya.

Dalam membangun ekosistem inovasi daerah, Yusharto meminta Pemprov Papua Barat untuk terus menggali kearifan lokal yang dimiliki daerahnya seperti sagu.

Yusharto meyakini inovasi yang dilahirkan berdasarkan kearifan lokal akan terasa dekat dengan masyarakat dan dapat dimanfaatkan lebih maksimal guna mendukung kesejahteraan masyarakat.

Yusharto mengimbau agar dalam berinovasi Pemprov Papua terus memegang teguh nilai kebermanfaatan dari sebuah inovasi.

Baca Juga: Update 4 Kode Redeem FF Hari Ini, 22 Mei 2023: Ada Hadiah Loot Crate Bundle Terbaru dari Free Fire Garena

"Satu inovasi akan diikuti oleh inovasi berikutnya karena perluasan dari manfaat yang diterima," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan pelaporan IID Tahun 2022 Yusharto mengatakan, Provinsi Papua Barat mengalami stagnansi pada aspek pelaporan inovasi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas inovasinya.

Untuk itu, Yusharto mengimbau Pemprov Papua Barat segera melakukan optimalisasi baik dalam mengidentifikasi inovasi yang dimiliki serta memperkuat data dukungnya.

"Kita perlu mengenali mana inovasi yang berpotensi bakal menjadi penarik, menjadi gerbong untuk dinas-dinas yang lain agar bergerak. Dari satu inovasi akan menjadi input untuk inovasi berikutnya," terangnya.

Baca Juga: Sinopsis Lengkap Film Ghost Writer, Tayang Malam Ini di ANTV, Simak Alur Ceritanya Di sini

Dirinya berharap, Pemprov Papua Barat tidak menyempitkan makna inovasi hanya berupa alat berat atau mesin tertentu yang dapat memudahkan manusia dalam beraktivitas.

"Kita tidak berharap inovasi yang ada di daerah itu akan menemukan sesuatu yang berupa alat berat atau lainnya, tetapi sesuatu yang sederhana yakni memperbaiki sistem atau cara kerja yang ada saat ini," pungkasnya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x