Survei WI: Melihat Suara Pemilih Perempuan, Siapa Tokoh yang Diinginkan Sebagai Presiden Selanjutnya?

- 28 Juni 2023, 13:12 WIB
Ilustrasi pemilih perempuan saat memperhatikan informasi pemilu di tempat pemungutan suara di Bogor, Jawa Barat, 17 April 2019 | REUTERS
Ilustrasi pemilih perempuan saat memperhatikan informasi pemilu di tempat pemungutan suara di Bogor, Jawa Barat, 17 April 2019 | REUTERS /

JURNAL MEDAN - Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019 sebanyak 187.781.884 orang. Rinciannya, 185.732.093 pemilih dalam negeri dan 2.049.791 pemilih di luar negeri.

Jumlah pemilih perempuan lebih banyak sekitar 126 ribu dibanding pria yaitu jumlah pemilih perempuan di dalam negeri mencapai 92.929.422

Karena itu sangat menarik untuk mengukur Preferensi dan Rasionalisasi Pilihan Politik kaum Perempuan pada pemilu 2024.

Baca Juga: Perpindahan Penduduk ke Kota Tinggi, Sekjen Kemendagri Dorong Camat Sejahterakan Masyarakat Desa

Hasil survei terbaru Warna Institut mencoba melihat preferensi pemilih perempuan terhadap bakal capres dari tokoh nasional.

Survei dilakukan di 34 provinsi dengan 2200 kaum perempuan yang dijadikan objek penelitian ini.

Sebanyak 67,7 persen dari 2200 kaum perempuan yang menjadi responden pernah memberikan suara di pemilu 2019 dan 32,3 persen merupakan pemilih pemula.

Direktur Executive Warna Institute Frika Faudilah S.Kom mengatakan hasil penelitian menyatakan 80,6 Kaum perempuan tidak suka dengan gaya kampanye relawan yang negatif.

Baca Juga: Hadiri Wisuda SMA Insan Cendikia Badiri, Fitri Tandjung: Pendidikan Jalan Terbaik Membangun Daerah

"Hasil penelitian Warna Institut menyatakan 80,6 Kaum perempuan tidak suka dengan gaya kampanye relawan-relawan bakal capres yang isinya politik identitas, saling mendiskreditkan bakal capres lainnya," kata Frika dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juni 2023.

Kemudian 86,7 persen responden tidak menyukai bakal capres yang ambisius dan hanya pencitraan, tetapi sebanyak 87,8 persen kaum wanita menyukai dan menerima tokoh yang punya rekam jejak kinerja yang berdampak pada ekonomi keluarga kaum perempuan.

Frika menyebutkan, dari keempat tokoh yang dipilih Kaum perempuan sebagai bakal capres, hasilnya adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Airlangga Hartarto.

Responden menyatakan sosok Presiden yang mereka inginkan untuk menggantikan Jokowi, sebanyak 70,6 persen menginginkan presiden yang mampu mengelola perekonomian nasional sehingga berdampak bagi tingkat pendapatan & kesejahteraan keluarga.

Baca Juga: Download Nonton One Piece Episode 1066 Sub Indo: Akses Link Streaming Anime Bukan Oploverz Samehadaku

Kemudian 86,7 persen responden tidak menyukai bakal capres yang ambisius dan hanya pencitraan, tetapi sebanyak 87,8 persen kaum wanita menyukai dan menerima tokoh yang punya rekam jejak kinerja dan berdampak kepada kaum perempuan.

Sementara terkait elektabilitas, jika pilpres digelar hari ini, maka hasilnya Airlangga Hartarto memiliki tingkat keterpilihan tinggi di mata kaum perempuan dengan 37,9 persen.

Prabowo sebanyak 20,8 persen diikuti Ganjar Pranowo dipilih sebanyak 10,8 persen dan 6,8 persen memilih Anies Baswedan dan sebanyak 23,7 persen tidak memilih.

Sementara elektabilitas parpol, survei warna institut menempatkan Golkar di urutan teratas dengan elektabilitas 21,1 persen, PDIP 18,3 persen, Gerindra 17,9 persen, dan Demokrat 12,8 persen.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Mendagri Harap Camat Mampu Menekan Konflik Sosial di Masyarakat

Kemudian PKB 5,3 persen, PKS 4,9 persen, Nasdem 4,3 persen, Perindo 4,1 persen, PPP 2,9 persen, dan PAN 2,2 persen.

Sementara parpol lain digabungkan sebanyak 4,8 persen dan sisanya tidak memilih sebanyak 1,4 persen.

Menanggapi hasil survei Warna Institute, Pengamat Ekonomi Politik Universitas Andalas Fajri Muharja menilai kemunculan nama Airlangga Hartarto di mata kaum perempuan beralasan.

Berdasarkan hasil survei, kaum perempuan yang mendukung Airlangga Hartarto karena bukti kerja nyata dan posisi Ketum Golkar sebagai Menko Perekonomian yang bersinggungan langsung dengan kaum perempuan.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Idul Adha 2023 Gratis Digunakan Sambut Hari Raya Haji 29 Juni

"Karena adanya bukti kerja nyata beliau sebagai Menko Perekonomian yang langsung dengan kaum perempuan, ini yang menjadi nilai positif bagi Golkar dan Airlangga," kata Fajri Muharja kepada wartawan, Rabu, 28 Juni 2023.

Fajri menyebutkan, pengalaman dalam bidang ekonomi menjadi daya tarik bagi Airlangga untuk mendongkrak elektabilitas di kalangan pemilih.

Selain itu, kaum milenial dari kalangan perempuan juga harus menjadi perhatian Golkar karena bisa menambah suara Airlangga di Pilpres 2024.

Sebagai capres alternatif, Airlangga bisa mengalahkan calon-calon presiden lainnya karena kekuatan Airlangga dalam bidang ekonomi.

Baca Juga: HUT ke-496 DKI Jakarta, Kemendagri Apresiasi Peran Jakarta dalam Menyukseskan Perpindahan IKN

"Membangun citra positif dan modal ekonomi sebagai kekuatan Airlangga menang jadi presiden," ujarnya.

Sebelumnya, kalangan pengusaha nasional mengharapkan presiden Indonesia berikutnya mampu menghadapi ketidakpastian global dan gempuran negara lain, termasuk atas komoditas Indonesia.

Untuk itu, Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, mengatakan presiden harus memahami ekonomi.

"Melihat dari tiga bakal calon diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan [...] Saya lihat sebagian besar bukan orang yang mengerti ekonomi betul," katanya, dikutip Jumat, 18 Juni 2023.***

 

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x