Kontrak Habis, DPP GAMKI Minta Konsesi Lahan Tambang PT Vale Indonesia Dikembalikan ke Negara

- 17 September 2023, 17:26 WIB
Kontrak Habis, DPP GAMKI Minta Konsesi Lahan Tambang PT Vale Indonesia Dikembalikan ke Negara
Kontrak Habis, DPP GAMKI Minta Konsesi Lahan Tambang PT Vale Indonesia Dikembalikan ke Negara /

JURNAL MEDAN - Menjelang berakhirnya kontrak karya pada 2025, PT Vale Indonesia mesti melepas sahamnya untuk menambah kepemilikan Indonesia. Sebab, hingga saat ini kepemilikan perusahaan tambang nikel itu masih didominasi perusahaan asing, yakni Vale Canada Limited (VCL) 44,3%, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15%.

Adapun kontrak pertama Vale dimulai sejak 1968 lalu. Artinya, sudah lebih 55 tahun Vale menambang nikel di Indonesia. Namun demikian kepemilikan murni Indonesia hanya 20%, yakni dimiliki Holding BUMN Tambang MIND ID. Sementara itu, 20,7% saham merupakan saham publik terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga tidak murni dimiliki Indonesia.

Dengan kondisi tersebut Ketua Bidang Pertambangan & Energi DPP GAMKI Teofilus Mian Parluhutan ikut angkat bicara, "Kami DPP GAMKI mendorong agar wilayah konsesi tambang yang digarap Vale dapat dikembalikan kepada negara. Mengingat, pengambilalihan tambahan saham 11% melalui MIND ID menurutnya tidak akan berarti apa-apa baik bagi MIND ID maupun Indonesia." Ungkap Teofilus.

Pengambilalihan saham 11% ini terkait dengan kewajiban divestasi 51% saham Vale kepada Indonesia sebelum mengajukan perpanjangan kontrak yang akan berakhir pada 2025.

Baca Juga: Survei TBRC Sebut Duet Prabowo - Airlangga Unggul di Sektor Ekonomi dan Keamanan

"Sesuai UU Minerba, divestasi saham secara bertahap untuk nasional minimal 51%. Jika berlawanan dengan UU Sebaiknya dikembalikan kepada negara," ujar Teofilus Mian Parluhutan.

Teofilus juga menyebut, Vale yang beroperasi dalam jangka waktu yang lama di Tanah Air, namun tidak mempercepat investasinya. Hal itu baru dilakukan setelah nikel menjadi primadona.

Selama ini, bijih nikel hanya dapat diolah di dalam negeri menjadi bentuk setengah jadi seperti feronikel dan nikel pig iron. Kemudian, produk tersebut diekspor langsung ke negara tujuan untuk diolah menjadi produk industrialisasi, yang tentunya memberikan keuntungan berlipat ganda bagi negara tujuan.

"Vale sudah berkecimpung lama di Indonesia tetapi tidak mempercepat investasinya," sebutnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x