Jangan Salah Paham, Begini Sejarah dan Penetapan Tahun Baru Islam Atau Tahun Hijriah

- 26 Juli 2022, 18:42 WIB
1 Muharram 1444 H/2022 M Jatuh Pada Tanggal 30 Juli 2022.
1 Muharram 1444 H/2022 M Jatuh Pada Tanggal 30 Juli 2022. /Pixabay

JURNAL MEDAN - Tahun baru Islam 1444 Hijriah atau 1 Muharram 1444 H jatuh pada Sabtu 30 Juli 2022.

Sejarah 1 Muharram atau Tahun Baru Islam ditandai dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dari kota Mekah ke Madinah.

Berikut sejarah Tahun Baru Islam atau Hijriah dikutip dari akun youtube TAWAF TV.

Baca Juga: Survei: Publik Masih Percaya Kinerja Polri Bongkar Kasus Kematian Brigadir J

Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang sebelumnya bernama Yastrib.

Sebenarnya, kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal.

Nabi Muhammad melakukan Hijarah Pada tahun 622 masehi, perhitungan Tahun Baru Islam bermula di masa Umar Bin Khattab radhiallahu anha.

Tepatnya enam tahun pasca wafatnya Nabi Muhammad Saw. Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriyah, masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya sesuai peristiwa penting yang terjadi pada saat itu.

Baca Juga: Menurut Primbon Jawa, Ini 4 Weton Paling Bahaya di Malam 1 Suro: Diincar Sengkolo

Misalnya, saat kelahiran Nabi Muhammad Saw yang dikenal sebagai tahun gajah.

Pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Ka'bah oleh pasukan perang yang menunggangi gajah dalam kalender Hijriyah.

Muharram menjadi bulan pertama yang diartikan sebagai bulan yang diharamkan. Maksudnya adalah pada bulan Muharram orang-orang dilarang melakukan peperangan.

Karena dianggap sebagai bulan suci, sementara itu untuk menyambut tahun baru Islam ini.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 Lengkap Arab dan Latin: Sering Dibaca Setelah Sholat Magrib dan Isya

Umat muslim juga disunnahkan menjalankan puasa tasu'ah dan Asyura yang jatuh pada tanggal 9 hingga 10 Muharram.

Hari baik tersebut memiliki keistimewaan dapat menghapus dosa setahun penuh bagi umat muslim yang mengamalkannya.

Dengan begitu umat Muslim di berbagai belahan negara di dunia memperingatinya. Begitu juga dengan umat Muslim di Indonesia.

Tahun baru hijriyah diperingati dengan maksud agar umat Islam mampu mengambil i’tibar (pelajaran) dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Tagar Bubarkan Citayam Fashion Week Viral, Menimbulkan Kemacetan hingga Ajang Promosi LGBT?

Baik i’tibar secara tekstual maupun secara kontekstual (maknawi). Secara tekstual, peristiwa sejarah hijrah mengandung makna umat Islam bisa melakukan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain.

Hijrah fisik menjadi pilihan manakala di tempat lama umat Islam kesulitan mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradabannya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x