JURNAL MEDAN - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menjamin pajak atas bonus atlet yang berlaga Olimpiade Tokyo 2020 ditanggung pemerintah.
Dengan demikian, atlet peraih medali seperti Greysia Polii Cs bakal terima bersih semua bonus tanpa potongan.
Nominal bonus ini merupakan diskusi Menpora Zainuddin Amali secara langsung dengan Presiden Jokowi yang diambil dari anggaran Kemenpora.
Zainuddin mengatakan pemerintah telah menerbitkan surat keputusan (SK) yang menanggung pajak atas pemberian bonus tersebut.
"Di SK semuanya sudah bersih. Itu pajak, pemerintah yang bayar," kata Menpora, Jumat 13 Agustus 2021.
Seperti diketahui, bonus terbanyak diberikan kepada peraih medali Emas bulutangkis ganda putri, yakni pasangan Greysia Polii - Apriyani Rahayu.
Masing-masing peraih Emas akan menerima bonus senilai Rp5,5 miliar.
Baca Juga: Indonesia Jadi Unggulan Pertama Piala Thomas 2021, Siap Akhiri Puasa Gelar Selama 18 Tahun
Atlet angkat besi kelas 61 kilogram Eko Yuli Irawan menerima bonus Rp2,5 miliar karena meraih medali Perak.
Kemudian tiga atlet yang meraih medali Perunggu mendapatkan bonus masing-masing Rp1,5 miliar.
Mereka adalah Windy Cantika Aisah dari cabang olahraga angkat besi putri, Rahmat Erwin Abdullah dari angkat besi putra, dan Anthony Sinisuka Ginting dari bulutangkis tunggal putra.
Jumlah bonus pada Olimpiade Tokyo 2020 lebih besar ketimbang bonus Olimpiade Rio 2016.
Ketika itu bonus Rp5 miliar untuk peraih Emas, Rp2 miliar untuk peraih Perak, dan Rp1 miliar untuk Perunggu.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bonus kepada para pelatih dan atlet yang tidak meraih medali.
Pelatih atlet yang memperoleh medali emas akan memperoleh bonus senilai Rp2,5 miliar.
Pelatih atlet yang memperoleh medali perak mendapat Rp1 miliar. Pelatih atlet dengan medali perunggu mendapat Rp600 juta.
Untuk bonus pada atlet dan pelatih non-peraih medali masing-masing mendapatkan Rp100 juta. ***