JURNAL MEDAN - Bek Persib Bandung Nick Kuipers tampak kecewa dengan hasil imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya, Sabtu, 19 Maret 2022.
Melalui akun Instagram, Nick Kuipers mengaku Persib Bandung telah berusaha keras dalam laga melawan Persebaya Surabaya, tapi hasil akhir tak sesuai.
Melihat curhat Nick Kuipers, striker David da Silva pun beri komentar dan menghibur bek tim tersebut.
David da Silva adalah pencetak gol Persib Bandung ke gawang Persebaya Surabaya.
"Sangat mengecewakan. Kami berjuang, tapi ternyata perjuangan itu belum cukup untuk menang," tulis akun @kuipersnick.
David da Silva kemudian membalas dengan ungkapan memberi semangat kepada Nick Kuipers.
"2 pertandingan lagi bro. Kita berjuang seperti yang diinginkan tuhan. Mari lanjutkan pertarungan hingga akhir," ujar striker 32 tahun.
Hasil imbang melawan Persebaya membuat peluang Persib untuk menjuarai Liga 1 2021/2022 semakin tipis.
Persib mengumpulkan 67 poin hingga pekan ke-32 Liga 1. Terpaut dua angka dari Bali United yang memuncaki klasemen.
Bali United baru akan melakoni laga pekan ke-32 melawan Madura United, Senin, 21 Maret.
Jika Bali United mampu meraih poin penuh dari Madura United, maka selangkah lagi tim asuhan Stefano Cugurra Teco menjadi juara.
Kompetisi menyisakan dua pertandingan dan jika jarak antara dua tim teratas sudah 5 poin tentu berat untuk menjadi juara.
Pelatih Persib Robert Alberts tampak kesal dengan hasil imbang atas Persebaya.
Unggul 1-0 di babak pertama dan mencetak banyak peluang, tetapi Persebaya malah mencetak gol menyamakan kedudukan melalui Ricky Kambuaya.
Yang paling disesalkan Robert Alberts adalah Maung Bandung tidak mampu menambah gol yang dicetak David da Silva.
Padahal satu tendangan Bruno Cantanhede sempat mengenai mistar gawang Persebaya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Mandalika Lengkap Practice, Kualifikasi, Hingga Race, Akan Tayang di Trans 7
Seandainya Persib mampu mencetak gol kedua, tentu cerita lain akan terjadi.
"Anda sedang dalam keadaan unggul, tapi Persebaya mulai bangkit. Kami seharusnya bisa main tajam dan menghukum mereka," demikian penyesalan Robert Alberts. ***