JURNAL MEDAN - Ada kejadian aneh saat Dendy Sulistyawan mencetak gol ke gawang Persela Lamongan dalam lanjutan BRI Liga 1 pekan ke 32.
Setelah mencetak gol Dendy Sulistyawan tidak langsung berselebrasi seperti umumnya pesepakbola yang berhasil memasukkan bola ke dalam gawang tim lawan.
Dendy Sulistyawan terlihat menangis setelah sukses mencetak gol ke gawang Persela Lamongan yang tidak lain adalah mantan klub nya dulu.
Baca Juga: Jadi Juara di All England 2022, Bagas-Fikri Kantongi Hadiah Lebih Rp1 Miliar, Cek Lengkapnya Disini
Kesedihan Dendy Sulistyawan ternyata dikarenakan Persela sudah dipastikan tidak akan bermain lagi di Liga 1 musim depan karena perolehan poin mereka sudah jauh tertinggal dari zona aman degradasi.
Dendy sendiri adalah mantan punggawa Persela Lamongan yang memperkuat lini serang Laskar Joko Tingkir pada tahun 2018 di Liga 1.
Selama berseragam biru langit, Dendy mencatatkan statistik yang terbilang cukup bagus dan membuatnya banyak diminati klub lain.
16 pertandingan, 9 gol, dan 2 assist adalah statistik yang dicatatkan oleh Dendy selama memperkuat Persela Lamongan di Liga 1 tahun 2018.
Wajar saja Dendy merasa sedih karena golnya pada menit ke 50' seolah menambah penderitaan bagi Persela yang sudah pasti terdegradasi, klub yang telah turut membesarkan namanya.
Dendy sendiri merupakan pesepakbola asli dari Lamongan, Jawa Timur yang saat ini sudah berumur 25 tahun dan bermain sebagai penyerang.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Terbaik untuk Bulan Sya'ban, Tema: Mensyukuri Nikmat Allah
Dendy memulai karirnya setelah bergabung dengan Persela U-21 kemudian terus berlanjut ke level senior setelah mendapatkan kepercayaan dari pelatih Persela Lamongan.
Pada laga pekan ke 32 BRI Liga 1, Persela harus mengakui kekuatan Bhayangkara FC yang berhasil menyarangkan 4 buah gol tanpa ada balasan.
Apa yang dilakukan oleh Dendy Sulistyawan adalah sesuatu yang wajar, karena dirinya tidak melupakan kenangan bersama klub yang membesarkan namanya, Dendy Sulistyawan bukanlah "kacang yang lupa pada kulitnya," seperti itulah mungkin ungkapannya.***