PSMS Medan Bantah Nunggak Gaji Pemain, Sudah Ada Kesepakatan, Liga 2 Musim Lalu Setop Karena Force Majeure

2 September 2023, 23:38 WIB
PSMS Medan ke final Edy Rahmayadi Cup 2023 /

JURNAL MEDAN - Manajemen PSMS Medan membantah telah menunggak pembayaran gaji dua pemain yang pernah memperkuat klub di Liga 2 musim 2022/2023.

Manajemen PSMS Medan menyatakan Liga 2 musim lalu dihentikan karena force majeure namun pihaknya sudah mencapai kesepakatan dengan pemain yang ada.

Pengelola PSMS Medan diwakili Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia Andry Mahyar Matondang menegaskan tak pernah ada tunggakan.

Baca Juga: Chord Kunci Gitar Drive Melepasmu - Tak Mungkin Menyalahkan Waktu

"Tidak ada tunggakan terhadap pemain PSMS Medan musim lalu. Saat Liga 2 dihentikan karena force majeure oleh PSSI dan PT Liga. Kita bertemu dengan pemain dan lewat Zoom, sudah disepakati soal penyelesaian gaji pemain," ujarnya kepada wartawan, Sabtu, 2 September 2023.

Andry menuturkan, kesepakatan antara manajemen dan pemain terjadi pada saat pembubaran tim PSMS di Liga 2 musim lalu.

Pada saat rapat kesepakatan, pihaknya sudah menyampaikan di hadapan pemain, suporter yang hadir dan pelatih Putu Gede, terkait hal yang menjadi tawaran PSMS Medan.

Namun diakui Andry, saat itu kedua pemain yang tidak berkomentar atau tidak sepakat.

Baca Juga: IMPORTA Furniture Melebarkan Sayap Ke Medan: Solusi Furniture Besi Berkualitas

Menurut dia, pada waktu itu, semua pemain sepakat untuk tidak meminta PSMS membayarkan full gaji. Sampai bulan itu kemudian diberikan kompensasi dan tiket pulang bagi yang sudah datang.

"Yang dua ini nggak mau, maunya sampai selesai. Tapi anehnya, pada saat rapat mereka tidak mengajukan itu, tapi setelahnya. Intinya mereka tidak sampaikan keberatan di dalam rapat, jadi saat sudah disepakati, ternyata mereka berbeda maunya," ujar Andry.

Setelah itu kedua pemain yang bersangkutan malah memperkarakan hal itu dan saat ini ditangani National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional.

Tuntutannya, PSMS Medan diharuskan membayarkan gaji kedua pemain itu hingga akhir masa kontrak.

Baca Juga: Jualan di Shopee Live, dr. Richard Lee Kembali Pecahkan Rekor dengan Omset 5.5 Milyar Hanya dalam 1.5 Jam

"Ada dua mantan pemain yang menuntut berbeda, dan saat ini perkaranya masih di NDRC dan maaf, yang mereka minta itu tidak sampai Rp 100 juta, bukan di atas Rp100 juta," ucapnya.

Manajemen PSMS menilai tuntutan mantan pemain yang saat ini ditangani NDRC itu merupakan suatu hal yang irasional.

Alasannya, pemain tersebut masih meminta pembayaran gaji hingga kontrak usai pada saat force majeure yang membuat Liga 2 dihentikan.

"Mereka minta gaji diselesaikan sampai akhir musim Kan irasional kemudian PSMS harus membayar mereka saat liga dihentikan karena force majeure," jelasnya.

Baca Juga: Simak! Inilah Chord Gitar Lagu Batak Ilukki Ma Paboahon Dinyanyikan Jonar Situmorang, Kunci Dasar C

Kecuali PSMS terhenti di tengah jalan dan masih ada sisa kontrak, maka gaji itu wajib dibayarkan.

"Apalagi saat itu kita salah satu tim yang meminta Liga 2 dilanjutkan dan tentunya kita bertanggung jawab atas hal itu, tetapi ini kan Liga 2 dihentikan. Kecuali kalau misalnya langkah kita terhenti di Liga 2, mereka (pemain) tidak mau renegosiasi kontrak, kita harus selesaikan seluruh gajinya," jelasnya.

Fakta lainnya, satu dari dua pemain yang menuntut gaji hingga akhir musim langsung memperkuat klub Liga 1 pasca Liga 2 dihentikan.

Menurutnya, hal itu membuat pemain tersebut tidak mendapatkan haknya lagi di PSMS.

Baca Juga: Baim Wong Raup Omzet Rp600 Juta dalam 2 Jam Saat Jajal Shopee Live Perdananya

"Salah satu pemain yang menuntut itu sudah langsung main di klub Liga 1, secara statuta pemain itu tidak mendapatkan haknya lagi," kata dia.

Andry Mahyar menegaskan, jika nanti keputusan NDRC dinilai merugikan manajemen PSMS Medan, pihaknya akan melakukan upaya hukum.

"Jadi kalau keputusan NDRC nanti merugikan kita, akan ada upaya hukum dari manajemen PSMS Medan," tegasnya. ***

 

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler