Network
JURNAL MEDAN - Pelatih Juventus Massimiliano Allegri punya skenario khusus dan hitung-hitungan akurat melepas Cristiano Ronaldo ke Manchester United.
Ronaldo hijrah ke Turin sejak 2018 dan terbukti menjadi mesin gol Juventus. Ia merupakan top skorer Serie A musim lalu dengan 29 gol.
Lantas apa skenario Allegri ke depan?
Allegri adalah tipe pelatih yang tidak menyukai pemain bintang. Ia masih menganut prinsip 'pemain bintang dapat merusak sebuah tim'.
Masuk akal jika dia membuang Ronaldo ke MU dengan niat membangun Juventus baru. Ia juga tidak ingin bergantung kepada seorang pemain berusia 36 tahun.
Allegri ingin kembali membawa Juventus merajai Serie A sekaligus penasaran meraih trofi Liga Champions.
Sebelumnya Allegri pernah membawa Juventus ke final Liga Champions edisi 2015 (dikalahkan Barcelona 3-1) dan edisi 2017 (dikalahkan Real Madrid 4-1).
"Segalanya sesuatu pasti akan berubah. (Perubahan) ini adalah hukum kehidupan. Hanya Juventus tetap dan ini yang paling penting," kata Allegri usai memastikan Ronaldo keluar dari Juventus.
Hal yang pertama dilakukan Allegri mungkin memaksimalkan pemain muda Juventus di bawah usia 23 tahun.
Italia saat ini memiliki stok para pemain muda yang sangat banyak. Berkaca dari skuad Italia yang berhasil menjuarai Euro 2020 dengan pemain muda.
Allegri ingin melahirkan bintang baru Juventus seperti Federico Chiesa (23), Manuel Locatelli (23), Matthijs de Ligt (22), Weston McKennie (22), hingga Adrien Rabiot (26).
Mereka semua akan dipadupadankan dengan pemain senior seperti Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Pauli Dybala.
Baca Juga: Cuitan Ruhut Sitompul Banjir Komentar, Netizen Usulkan Ustaz Yahya Waloni dan Muhammad Kace Satu Sel
"Saya tidak kecewa dengan Cristiano Ronaldo. Saya tidak terkejut, ini adalah hidup. Ada bursa transfer dan itu masuk akal," ujar Allegri.
Yang jelas Juventus hanya punya sedikit waktu untuk melakukan adaptasi dan persiapan pasca kepergian Ronaldo.
Pasti akan berdampak ke para pemain dan permainan tim namun tugas Allegri adalah untuk meramu dan meracik taktik tanpa pemain sebesar Ronaldo. ***
