Network
JURNAL MEDAN - PSMS Medan berhasil bungkam Sriwijaya FC di Pekan 4 Liga 2 2022, Liestiadi sebut kepemimpinan wasit telah rusak pertandingan yang menarik ini.
Pelatih Sriwijaya FC, Liestiadi mengatakan pertandingan tim tuan rumah PSMS Medan dengan Laskar Wong Kito berjalan menarik dan seru.
"Laga PSMS Medan vs Sriwijaya FC di pekan 4 Liga 2 2022 grup barat ini berjalan seru dan menarik," kata Liestiadi saat jumpa pers usai pertandingan.
Baca Juga: Hasil Liga 2: PSMS Medan Bekap Sriwijaya FC di Stadion Teladan, Puncak Klasemen Masih Milik Ayam Kinantan
Liestiadi menyebutkan pertandingan menarik itu rusak akibat kepemimpinan wasit yang kurang tepat mengambil keputusan.
"Seharusnya ini jadi edukasi buat dunia sepakbola di Indonesia tapi sayang dirusak oleh keputusan wasit," sebutnya.
Pelatih Sriwijaya FC mengkritik keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti bagi PSMS Medan pada menit 70.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga 2 2022 Pekan 5 : Ada PSMS Medan vs PSPS Riau dan Karo United Hadapi PSKC Cimahi
Liestiadi menjelaskan kami sudah melihat ulang lagi video yang memperlihatkan pelanggaran yang harusnya itu berada di luar kotak penalti.
"Video dari staf kami, pelanggaran pertama di luar kotak penalti, pelanggaran kedua kawan sama kawan, kok bisa di dalam kotak terlarang," jelasnya.
Keputusan wasit memberikan penalti bagi PSMS Medan berhasil menambah keunggulan tim tuan rumah atas Sriwijaya FC.
Baca Juga: Klasemen Sementara Liga 2 2022 : PSKC Cimahi Gusur Karo United dan PSMS Medan Nyaman di Posisi Puncak
Liestiadi menilai keputusan dari Andri Novendra yang menjadi wasit di pekan 4 Liga 2 2022 telah merugikan timnya.
Laga antara PSMS Medan vs Sriwijaya FC di pekan 4 Liga 2 2022 berakhir dengan kemenangan tuan rumah dengan skor 2-1.
PSMS Medan berhasil unggul melalui gol yang diciptakan oleh Sandeni Sidabutar dan Didik Ariyanto.
Baca Juga: Tak Butuh Striker, PSMS Medan Mengusung Permainan Kolektif, Putu Gede: Seluruh Pemain Bisa Cetak Gol
Sementara Sriwijaya FC hanya mampu membalas satu gol melalui pemain bertahan yakni Aziz Hutagalung.***
