Deretan Fakta PSMS Medan Hancurkan Ajax Amsterdam, Julukan The Killer Menggema

- 23 Februari 2023, 10:13 WIB
Bintang PSMS Musimin menangis haru hingga harus dipapah 2 rekannya RS Bangga Gultom dan Hadi Sakiman seusai PSMS memastikan diri menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985
Bintang PSMS Musimin menangis haru hingga harus dipapah 2 rekannya RS Bangga Gultom dan Hadi Sakiman seusai PSMS memastikan diri menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985 /Dok. Indra Efendi Rangkuti

JURNAL MEDAN - Sejarah terjadi pada 7 Juli 1975. PSMS Medan sukses menaklukkan Ajax Amsterdam 4-2 di Stadion Teladan pada 7 Juli 1975.

Padahal saat itu, Ajax merupakan tim yang sangat disegani di Eropa. de Godenzonen baru saja menjuarai Liga Champions tiga kali beruntun.

Menurut pengamatan sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti, skuad Ajax asuhan Bob Haarms memang luar biasa namun tetap saja takluk oleh keganasan PSMS Medan.

Baca Juga: Sering Kalahkan Tim Besar Luar Negeri, PSMS Medan Punya Julukan The Killer

Berikut lima fakta PSMS Hancurkan Ajax Amsterdam:

1. Ajax Datang dengan Kekuatan Utama

Ajax datang membawa skuad utamanya termasuk bintang-bintang yang membawa Ajax juara Liga Champions 3 kali beruntun 1971-1973 (kala itu masih bernama Champions Europa Cup).

Skuad Ajax dihuni sejumlah nama tenar seperti kiper Heinz Stuy, Barry Hullshoff, Gerie Muhren, Arie Haan, Ruud Krol, Jhony Rep, Wim Suurbier, Ruud Gels, Horst Blankenburg dan Jan Mulder.

2. PSMS Menggunakan Nama PSSI Wilayah I

Kala itu memakai nama PSSI Wilayah I, yang mana mayoritas bermaterikan 90 persen pemain PSMS.

Baca Juga: Kisah PSMS Medan Permalukan Ajax Amsterdam yang Baru Juara Liga Champions

PSSI Wilayah I waktu itu diperkuat bintang-bintang PSMS seperti Pariman (kiper), Yuswardi, Zulkarnaen Pasaribu, Nobon, Mariadi, Suwarno, Sarman Panggabean, Ismail Ruslan, Parlin Siagian ditambah kiper muda asal PSKTS Tebing Tinggi, Taufik Lubis, serta 2 pemain PSS Simalungun, Sunardi B dan Kampon.

3. Ajax Unggul Saat Turun Minum

Kiper Pariman ditarik keluar pada menit 25 akibat cedera dan digantikan oleh Taufik Lubis.

Ajax unggul lebih dulu pada menit ke-33 lewat tendangan bintang asal Jerman Arno Steffenhagen yang sukses memperdaya Taufik Lubis.

Menit 36 Sarman Panggabean berhasil menyamakan kedudukan 1-1 setelah mencetak gol lewat sundulan usai mendapat umpan.

Baca Juga: Terkena Comeback, Malam Kelam Liverpool di Liga Champions, Deretan Sejarah Buruk Tercipta

Kedudukan imbang 1-1 membuat tensi laga memanas.Terjadi banyak tackle dan pelanggaran keras yang dilakukan oleh pemain kedua tim.

Menit 40 terjadi insiden ketika Kapten PSSI Wilayah I Yuswardi tergeletak di lapangan akibat terkena pukulan pemain Ajax.

Kericuhan ini nyaris memicu baku hantam. Apalagi ketika Suwarno dan Sarman Panggabean saling dorong dengan Ruud Krol, Gerry Muehren, Willy Brokamp, dan Arno Steffenhagen.

Menjelang akhir babak pertama Ajax mendapat hadiah tendangan penalti setelah bintang PSMS Nobon 'hands ball' di kotak penalti.

Baca Juga: Fakta di Anfield, Real Madrid Sempat Tertinggal 2 Gol Untuk Bangkit dan Pukul Balik Liverpool 5-2

Jhony Rep sukses mengeksekusi penalti sehingga membawa Ajax unggul 2-1 di saat babak pertama usai.

4. PSMS Ngamuk di Paruh Kedua

Di babak kedua Ajax melakukan beberapa pergantian pemain. Klub yang bermarkas di Amsterdam juga mengganti strategi.

Jhony Rep diganti Wim Suurbier, Ruud Krol diganti Barry Hulshoff, dan Horst Blakenburg digantikan Henk Van Zanten.

PSMS Plus tidak melakukan pergantian pemain namun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit 59 lewat Parlin Siagian.

Baca Juga: Harapan Besar PSMS Medan Pada Erick Thohir, Liga 2 dan Liga 3 Bisa Bergulir Lagi

Parlin sukses menjebol gawang Ajax lewat gol indah 'banana kick' yang menjadi ciri khasnya. Sepakan keras dengan akurasi tinggi.

Skor sama kuat ini membuat permainan Ajax menjadi kacau sementara PSSI Plus semakin gencar meneror lini pertahanan Ajax.

Akhirnya, Sarman Panggabean membawa PSSI Wilayah I unggul 3-2 di menit 71.

Penonton di Stadion Teladan kembali bersorak beberapa menit kemudian saat Zulkarnaen Pasaribu mencetak gol lewat tendangan keras menit 78.

Baca Juga: Hitung-hitungan Gaji Cristiano Ronaldo di Al Nassr, BAB 5 Menit Bisa Dapat Rp31,5 Juta

Gol keempat tuan rumah lahir di menit ke-86 hingga akhirnya PSSI Wilayah I menang dengan skor 4-2.

5. Julukan The Killer Menggema

Kemenangan atas Ajax membuat julukan The Killer semakin menggema untuk PSMS. Julukan ini melekat di PSMS pada era 50-an hingga 70-an

The Killer datang dari era Ramli Yatim karena sering melibas tim-tim kuat dari luar negeri di Teladan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti.

Baca Juga: 53 Lowongan Pekerjaan Menarik PT Astra International Tbk (ASII), Ada Graduate Program 2023

"Dan memang julukan The Killer itu dari era Pak Ramli Yatim karena sering melibas tim tim luar negeri di Teladan," ujar Indra kepada Jurnal Medan, Selasa, 21 Februari 2023.*** 

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x