Pada momen itu, Ponirin tampil dengan sangat apik, pun sebenarnya, Sobur dari Maung Bandung juga tampil apik.
Baik Ponirin maupun Sobur memang layak disebut sebagai salah satu kiper terbaik di tanah air saat itu.
Keduanya sukses membaca sepakan keempat masing-masing lawannya.
Ponirin sukses membaca sepakan Dede Iskandar, sementara Sobur menahan eksekusi Nirwanto.
Namun dewi fortuna lebih memilih anak-anak Medan untuk mengangkat trofi bergengsi tersebut dengan Ponirin yang berhasil menepis sepakan Robby Darwis sebagai penendang kelima.
Sementara itu, Sobur gagal menahan bola sepakan Mamek Sudiono. Tendangan Mamek membawa Ayam Kinantan juara Perserikatan untuk yang keenam kalinya.
Malam itu, menjadi malam yang menyenangkan untuk para supporter PSMS dan warga Medan.
Berbagai selebrasi dilakukan suporter PSMS, misalnya dengan puluhan kendaraan yang ditumpangi fans Ayam Kinantan, mereka berkeliling kota Medan dengan yel-yel "Hidup PSMS".